REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekertaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Sugihardjo mengatakan imbauan kepada para pihak swasta terkait penundaan pengoperasian truk hanya untuk pada ruas-ruas mudik. Ia mengatakan, distribusi tetap bisa dilakukan, tapi tidak melewati tol.
Sugihardjo menjelaskan, pihaknya sudah berkordinasi baik dengan asosiasi logistik maupun dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) sebagai pengusaha. "Distribusi silakan jalan, tapi memakai jalan yang tidak searah dengan jalur mudik. Tidak memperpanjang, rute-rute padat, kita imbau supaya pengusaha juga bisa menunda perjalanan. Ini kita juga sudah dapat support ALFI," ujar Sugihardjo di Posko Mudik Kemenhub, Jumat (30/6).
Sugihardjo menjelaskan salah satu pertimbangan pemerintah menunda pengoperasian truk pada ruas-ruas jalur mudik karena hingga Ahad (2/5) nanti para pemudik masih melakukan arus balik ke Jakarta.
"Truk 3 sumbu bisa menunda operasinya setelah arus balik, yaitu Senin. Pengoperasian truk yang searah dengan arus balik, misalnya ke arah jakarta. Kalau nggak ditunda, akan ada kemacetan karena truk, dengan diskresi kepolisian nanti bisa dihentikan," ujar Sugihardjo.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya meminta para operator truk untuk bisa menunda pengoperasian truk yang melintas ruas jalur tol Cipali dan Brebes - Batang. Hal ini dikarenakan adanya puncak arus balik yang diprediksi akan terjadi pada Jumat hingga Ahad esok.
Budi menjelaskan pengoperasian truk baru boleh melintasi jalur-jalur mudik pada Ahad (2/7) pukul 00.00 WIB nanti. Ia mengatakan hal ini mengantisipasi lonjakan kendaraan di jalur tol, mengingat arus kendaraan dari arah timur menuju ke barat atau Jakarta sudah mulai melonjak. Hal itu terlihat dengan adanya antrian kendaraan di jalur tol.
"Kami harap pihak operator truk bisa menunda pengoperasian sampai Ahad. Kami berharap ada kerjasama yang baik dari pihak swasta dan perusahaan logistik," ujar Budi melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (29/6).
Ikuti Whatsapp Channel Republika