REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Konsumsi elpiji PSO (bersubsidi) di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta melonjak hingga 7 persen, selama Lebaran 1438 Hijriah. Konsumsi gas tabung 'melon' ini terdongkrak oleh permintaan rumah tangga yang melonjak.
General Manager PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Regional IV, Ibnu Chouldum mengatakan, secara umum distribusi dan ketersediaan elpiji konsumsi rumah tangga di Jawa Tengah dan Yogyakarta tidak sampai ada gejolak. Bahkan, dia menilai pasokan elpiji sangat terkendali.
Satgas Lebaran Pertamina telah mengantisipasi, jika ada wilayah yang mengalami kekurangan karena lonjakan konsumsi elpiji bersubsidi, secepatnya dibanjiri. "Sehingga kebutuhan elpiji oleh masyarakat ini terjamin," katanya, di Semarang, Senin (26/6).
Selama mudik hingga Lebaran kali ini, kata Ibnu, konsumsi elpiji 3 kilogram oleh rumah tangga ini melonjak rata-rata hingga 7 persen dari konsomsi normal harian. Hal ini disebabkan Jawa Tengah maupun Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan mudik.
Selain itu, pada masa Lebaran ini banyak rumah tangga yang kebutuhannya meningkat untuk kebutuhan memasak. "Sehingga sekarang ini banyak orang Jakarta yang biasanya memasak di Jakarta, sekarang pindah memasak di Jawa Tengah dan Yogyakarta," ujarnya.