REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan bahwa harga pangan menjelang Lebaran akan stabil. Kestabilan ini karena Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama stakholder lain berupaya agar pasokan pangan tetap terjaga dari hulu hingga hilir.
"Saya pastikan untuk besok masih aman. Tapi kita juga akan pantau terus hingga H+1 dan H+2," kata Enggar di Istana Negara, Kamis (22/6).
Enggar menjelaskan, perbaikan sistem jual beli menggunakan harga eceran tertinggi (HET) berhasil menekan harga jual di masyarakat. Beras dan gula yang telah ditetapkan HET nya berhasil stabil hingga ke pasar tradisional.
Untuk suplai produk, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) agar jumlah produksi stabil. Jika produksi stabil, maka Kemendag tinggal memantau daerah-daerah yang kekosongan barang untuk segera disuplai.
Guna memaksimalkan produksi yang sudah baik, Kemendag bahkan menempatkan petugas di daerah+daerah yang rawan potensi penimbunan. Sehingga ketika diketahui terdapat oknum yang melakukan penimbunan bisa langsung ditindak tegas.
Menurutnya, meski saat ini harga mulai stabil, tapi harus ada perbaikan yang terus dilakukan dalam sistem. Sejauh ini sistem yang diterapkan seperti harga eceran tertinggi (HET) untuk sejumlah barang pokok sudah bisa dijalankan meski belum maksimal. Misalnya untuk HET minyak goreng, ke depan Kemendag akan mencantumkan label harga di kemasan untuk semua jenis minya goreng hingga ke pasar tradisional.
Kerjasama dengan Kementerian dan Lembaga, lanjut Enggar, menjadi fokus yang harus dibenahi bersama. Koordinasi dengan Bulog, Kepolisian, Kementan, dan dinas-dinas di daerah diharap bisa lebih solid. "Selain itu dari sisi suplai juga tetap harus kita perbaiki bersama," ujarnya.