Senin 19 Jun 2017 14:05 WIB

Jabar Energi Tambah Jaringan Gas untuk 4 Ribu Pelanggan di Depok

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nidia Zuraya
Jaringan infrastruktur pipa gas bumi untuk konsumen rumah tangga. (ilustrasi)
Foto: Dok PGN
Jaringan infrastruktur pipa gas bumi untuk konsumen rumah tangga. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — PT Jabar Energi bersiap menggarap proyek jaringan gas baru Kota Depok untuk 4.000 jaringan rumah tangga baru. Menurut Direktur PT Jabar Energi Mungki Rahadian, anak perusahaan BUMD PT Jasa Sarana tersebut memastikan proyek ini merupakan tindak lanjut dari pengelolaan jaringan gas (jargas) kota yang sudah digarap sejak 2010.

“Dalam waktu dekat kami berencana menambah jaringan gas Kota Depok sebanyak 4000 rumah tangga baru,” ujar Mungki dalam siaran persnya, di Bandung, Senin (19/6).

Menurut Rahadian, selain menambah jaringan gas baru, pihaknya juga tengah memproses pengembangan jaringan gas kota Depok untuk wilayah Margonda Raya. Ia memastikan, proyek ini akan berjalan mulus karena itu pihaknya meminta dukungan dari Pemprov Jabar dan Kota Depok serta Kementerian ESDM.

“Agar pengelolaan jargas Kota Depok tetap terus dipercayakan ke PT Jabar Energi,” katanya.

Rahadian yang baru menjabat direktur sejak April 2017 ini mengatakan, pihaknya memiliki visi yang mengemban amanah dari Jasa Sarana. Yakni, menjadi perusahaan infrastuktur energi terpadu dan terkemuka yang berkomitmen terhadap pemenuhan energi di Jawa barat.

Visi ini, kata dia, membawa konsekuensi logis bahwa PT JE harus mampu memberikan pelayanan terhadap masyarakat Jawa Barat dalam bidang energi. Yakni, dengan melakukan pengembangan usahanya menjadi sebuah perusahaan jasa yang bergerak dibidang perekayasaan, perdagangan dan konstruksi pada usaha-usaha hilir migas.

Untuk bisa merealisasikan visi tersebut, kata dia, pihaknya telah melakukan berbagai langkah-langkah strategis. Salah satunya, adalah melakukan efisiensi biaya operasional perusahaan. “Efisiensi ini harus dilakukan agar perusahaan dapat secara leluasa melakukan perluasan usahanya dan memberikan ruang bagi terciptanya system keuangan yang lebih accountable,” katanya.

Langkah tersebut, kata dia, kemudian diikuti dengan bekerjasama dengan Bank BNI untuk melakukan take over pembiayaan PT JE dan Bank BNI telah menyetujui proposal pembiayaan dengan mengambil alih pembiayaan sebelumnya dan memberikan fasilitas top up pembiayaan.

Rahadian mengatakan, fasilitas top up ini akan digunakan untuk investasi pemberian Head Truck sebagai bagian dari pengembangan usaha menambah armada pengangkut Gas Elpiji Subsidi pada lini bisnis SPPBE yang telah eksis sejak tahun 2015.

“Kami yakin kerjasama pembiayaan ini akan dapat menjadi salah satu pintu bagi peningkatan keuntungan bagi perusahaan,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement