Sabtu 17 Jun 2017 14:38 WIB

Produk Keramba Jaring Apung dalam Negeri Tembus Pasar Cina

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
Produk dalam negeri, Keramba Jaring Apung (KJA) Offshore Submersible dengan brand AquaTec milik PT Gani Arta Dwitunggal, produsen peralatan kelautan dan perikanan perdana menembus pasar ekspor luar negeri ke Provinsi Hainan, Cina, Sabtu (17/6). Teknologi yang pertama di Asia Tenggara ini diklaim memiliki keunggulan dari KJA yang berasal dari Eropa.
Foto: Muhammad Fauzi Ridwan/Republika
Produk dalam negeri, Keramba Jaring Apung (KJA) Offshore Submersible dengan brand AquaTec milik PT Gani Arta Dwitunggal, produsen peralatan kelautan dan perikanan perdana menembus pasar ekspor luar negeri ke Provinsi Hainan, Cina, Sabtu (17/6). Teknologi yang pertama di Asia Tenggara ini diklaim memiliki keunggulan dari KJA yang berasal dari Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Produk dalam negeri, Keramba Jaring Apung (KJA) Offshore Submersible dengan brand AquaTec milik PT Gani Arta Dwitunggal, produsen peralatan kelautan dan perikanan perdana menembus pasar ekspor luar negeri ke Provinsi Hainan, Cina, Sabtu (17/6). Teknologi yang pertama di Asia Tenggara ini diklaim memiliki keunggulan dari KJA yang berasal dari Eropa.

President Director PT Gani Arta Dwitunggal, Budiprawira Sunadim mengatakan KJA Offshore Submersible miliknya memiliki keunggulan dibandingkan KJA buatan Eropa yang masih dianggap mahal dan tidak fleksibel. Di mana, KJA AquaTec lebih murah, mudah dipasang oleh pembudidaya dan memiliki kecepatan untuk tenggelam dan timbul kembali ke permukaan.

Saat ini, katanya teknologi tersebut telah dipesan oleh salah satu perusahaan swasta di Provinsi Hainan, Cina. Produk yang sudah banyak digunakan di dalam negeri tersebut dianggap cocok dengan daerah disana karena pada akhir Juli mendatang diprediksi akan terjadi badai Taifun dengan kondisi ombak yang besar.

"Keramba ini akan dipasang di Provinsi Hainan-Cina dan langsung akan menghadapi ombak laut lepas dan akan terjadi badai Taifun pada akhir Juli," ujarnya kepada wartawan di sela-sela acara ekspor perdana KJA Offshore Submersible di kantor PT Gani Arta Dwitunggal, Cimareme, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (17/6).

Ia menuturkan, nilai investasi yang ditanamkan perusahaan Cina tersebut untuk mendapatkan KJA Offshore Submersible AquaTec mencapai 90 ribu dolar AS atau setara Rp 1,1 miliar. Apabila proyek pertama tersebut berhasil digunakan di Cina maka ke depan, perusahaan tersebut diprediksi akan kembali mengimpor KJA Offshore Submersible.

Dia mengatakan , harga KJA miliknya lebih murah dibandingkan KJA pabrikan Eropa. Dirinya menuturkan, 8 lubang KJA Offshore Submersible yang dibeli pemerintah dari Norwegia beberapa waktu lalu mencapai angka Rp 45 miliar. Sementara itu KJA miliknya dijual dengan harga sepertiga dari satu lubang tersebut.

Budi mengatakan produk AquaTec memiliki daya tahan hingga 30 tahun. Selain itu, yang lebih membanggakan baginya adalah seluruh proses pembuatan KJA AquaTec, dari mulai penelitian hingga menghasilkan produk dikerjakan oleh karyawan lokal dan tanpa bantuan teknologi luar negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement