Selasa 13 Jun 2017 14:01 WIB

Sleman Miliki Rumah Kreatif untuk Kembangkan UMKM

Rep: RIZMA RIANDI/ Red: Esthi Maharani
Pengusaha UMKM
Foto: Ditjen Pajak
Pengusaha UMKM

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman kini memiliki Rumah Kreatif BUMN (RKB) untuk pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Kepala Disperindag Sleman Endah Tri Yitnani menuturkan, RKB didirikan atas kerja sama dengan BNI 46 ini difokuskan untuk memecahkan masalah-masalah UMKM.

“RKB sengaja dibentuk sebagai wadah bagi para pelaku UMKM untuk belajar memecahkan masalah seperti pemasaran, digitalisasi, desain, dan branding,” katanya, Selasa (13/6).

Hal tersebut, menurut Endah, dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk UMKM. Ia mengemukakan, RKB sebenarnya merupakan coaching clinic. Melalui RKB, pelaku UMKM akan dilatih untuk mengembangkan usahanya dan mendapat pendampingan selama satu tahun. Pendampingan tersebut diberikan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh UMKM di lapangan.

Sementara itu Pimpinan Kanwil BNI Yogyakarta Arif Suwasono menyampaikan, RKB merupakan program sinergi BUMN dalam membentuk ekosistem ekonomi digital melalui pembinaan guna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM. Selain itu RKB juga berperan sebagai pusat data dan informasi, pusat edukasi, pengembangan, dan digitalisasi UMKM.

“Pembentukan RKB Sleman ditujukan agar UMKM bisa lebih berkembang dan bisa Go Modern, Go Digital, Go Online, serta Go Global dengan tetap mempertahankan identitas dan budaya lokal,” kata Arif.

Ia menyampaikan, RKB Sleman dapat digunakan bersama oleh para mitra binaan Disperindag. Sehingga mereka dapat memanfaatkan fasilitas yang ada, seperti mnegakses penjualan via online di market place sleman-mall.com dan blanja.com. Hal ini dilakukan agar para pelaku UMKM dapat mendongkrak usahanya dengan membuka pasar yang lebih luas. UMKM peserta RKB juga berpotensi mendapatkan dukungan pendanaan melalui program kredit usaha rakyat (KUR).

“Adapula support transaksional dari BNI yaitu Taplus Bisnis, serta produk layanan perbankan lainnya seperti EDC untuk transaksi via kartu kredit dan letter of credit (LC) ekspor untuk pemasaran produk hingga ke luar negeri,” papar Arif.

sumber : Center
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement