Selasa 13 Jun 2017 09:12 WIB

BI: Suku Bunga Kredit Masih Bisa Turun

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Suku bunga bank (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Suku bunga bank (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengatakan suku bunga kredit perbankan masih ada peluang diturunkan. Meski suku bunga acuannya atau BI 7 Days Reverse Repo Rate belum berubah masih di posisi 4,75 persen.

"Suku bunga kredit tentu diupayakan turun. Ada ruang tapi tidak terlalu besar," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo kepada wartawan di Jakarta, Senin, (12/6).

Ia pun menyebutkan, tahun ini bunga kredit sudah mengalami penurunan sekitar 90 basis poin (bps). Sedangkan suku bunga deposito turun 130 bps.

Menurutnya, Bank Sentral masih mewaspadai kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Fund Rate (FFR) yang kemungkinan akan naik lagi pada Juli. "Ada kemungkinan AS naikkan FFR dua kali lagi," tambah Agus.

BI memproyeksikan, pertumbuhan kredit sampai akhir tahun ini mencapai 10 sampai 12 persen. Dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga 11 persen. Sebelumnya realisasi pada 2016, pertumbuhan kredit hanya 7,87 persen dengan DPK 9,6 persen.

Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Darmin Nasution menambahkan, rendahnya angka inflasi bisa menurunkan tingkat suku bunga kredit. Maka angka inflasi harus dapat dijaga sesuai target yakni 4 plus minus 1 persen.

Ia menjelaskan, suku bunga deposito juga akan turun bila inflasi rendah. "Maka bunga kredit akan lebih rendah," ujarnya di Gedung Bank Indonesia. Darmin menyatakan, suku bunga kredit rendah bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement