REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Rismaharini meminta pemerintah mengalokasikan tambahan jaringan gas di Kota Surabaya. Tahun lalu, kota Surabaya mendapat 24 ribu sambungan gas. Tahun ini, tidak ada alokasi.
Menurut dia, warga Surabaya merasakan manfaat setelah memakai gas yakni murah, praktis, ada setiap saat, bersih, dan aman. "Penghematan yang didapat telah meningkatkan kesejahteraan warga," kata Risma saat menghadiri peresmian jaringan gas rumah tangga di Rumah Susun Penjaringan Sari, Rungkut, Surabaya, Jatim, Ahad (7/5).
Jonan Janjikan Tambahan Sambungan Gas Lewat Dana APBN
Persemian jarinagn gas dilakukan oleh menteri ESDM Ignasiun Jonan. Selain Jonan, hadir dalam peresmian antara lain Wakil Ketua Komisi VII DPR Syaikhul Islam Ali, Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja, dan Dirut PT PGN (Persero) Tbk Jobi Triananda Hasjim.
Selain penghematan bagi pengguna, pemanfatan gas rumah tangga juga mengurangi impor elpiji sebesar 20 ribu ton per tahun secara nasional dan khusus Surabaya sebanyak 2.600 ton per tahun.