Ahad 04 Jun 2017 16:28 WIB

BCA Syariah Target Pembiayaan Hingga 20 Persen

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nur Aini
Petugas menghitung uang nasabah di kantor cabang Bank BCA Syariah, Jakarta.
Foto: Republika/prayogi
Petugas menghitung uang nasabah di kantor cabang Bank BCA Syariah, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bank BCA Syariah menargetkan penyaluran pembiayaan dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) berada di kisaran 15 persen hingga 20 persen sepanjang tahun ini. Optimisme perusahaan untuk mencapai target tersebut tercermin dari kinerja kuartal I 2017 yang positif.

Direktur Utama BCA Syariah, John Kosasih menjelaskan, pada kuartal I 2017 ini pertumbuhan aset BCA Syariah masih berada di range 21 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan laba tumbuh sebesar 54 persen. Sedangkan pembiayaan tumbuh 17 persen dan DPK cukup baik di 26 persen.

Kualitas pembiayaan juga dalam kondisi yang baik, tercermin dari rasio pembiayaan bermasalah atau Nonperforming Financing/NPF yang rendah yakni sebesar 0,48 persen (gross) dan 0,19 persen (nett).

"Di kuartal 2, kami cukup optimis bahwa pertumbuhan masih bisa dipertahankan di range tersebut," ujar John pada Republika.co.id, Ahad (4/6).

Hingga akhir tahun ini, pihaknya menargetkan pembiayaan dan DPK tumbuh di kisaran 15-20 persen. John optimistis pencapaian dapat melebihi target apabila perkembangan usaha bagus. Untuk pembiayaan, perusahaan masih fokus pada pembiayaan produktif termasuk infrastruktur. Namun, BCA Syariah juga sedang menggenjot segmen pembiayaan multijasa.

John menjelaskan, produk multijasa sangat fleksibel sehingga dapat dipakai untuk berbagai kebutuhan nasabah. Salah satu produk pembiayaan multi jasa yang dinilai memiliki prospek yang bagus yakni pembiayaan untuk umrah. Kendati begitu, karena masih produk baru, pihaknya belum menargetkan secara spesifik volume penyalurannya.

"Kami optimistis dengan sosialisasi yang baik dan risk management yang terkendali, perkembangannya akan bagus," ujar John.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement