Sabtu 03 Jun 2017 07:00 WIB

Inilah Manfaat Edukasi Literasi Keuangan Anak Usia Dini

Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Rudy Susanto (tengah) didampingi Executive Vice President CSR BCA Inge Setiawati (kiri) dan Senior Vice President CSR BCA Sapto Rachmadi (kanan) mengangkat kaleng tabungan bersama guru dan siswa siswi SD Negeri Inpres 26 Klamono, Sorong, Papua Barat, Jumat (21/4).
Foto: bca
Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Rudy Susanto (tengah) didampingi Executive Vice President CSR BCA Inge Setiawati (kiri) dan Senior Vice President CSR BCA Sapto Rachmadi (kanan) mengangkat kaleng tabungan bersama guru dan siswa siswi SD Negeri Inpres 26 Klamono, Sorong, Papua Barat, Jumat (21/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendidikan literasi keuangan sangat diperlukan untuk mendidik manusia yang sadar dan faham tentang bagaimana cara mengelola keuangan secara bijak dan sesuai kebutuhan. Pendidikan literasi keuangan harus diberikan sedini mungkin kepada anak terutama pada anak usia pra sekolah dan sekolah dasar karena dengan pengenalan terhadap pengetahuan literasi  keuangan sejak dini akan membuat anak-anak terbiasa mengelola keuangan dengan baik dan benar di masa yang akan datang.

Di Indonesia pendidikan literasi keuangan masih menjadi sesuatu yang sangat jarang dilakukan. Baik di lingkup keluarga ataupun sekolah, pemberian pendidikan tentang literasi keuangan masih belum dilakukan secara serius dan terencana. Dalam budaya masyarakat kita adalah tabu membicarakan segala sesuatu tentang uang di hadapan anak.

Itulah mengapa pengetahuan, sikap, dan keterampilan tentang kesehatan finansial  keluarga belum mendapat porsi yang cukup pada kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Oleh karena itu, muncul pandangan bahwa literasi finansial bukan merupakan kecakapan hidup (life skills) yang harus dibekalkan pada anak.

Pendidikan literasi keuangan pada anak bukan sekedar pada pengenalan uang, namun lebih jauh pendidikan literasi keuangan pada anak adalah sebuah konsep tentang pengenalan pengelolaan keuangan secara bijak dan mampu mengontrol pengeluaran keuangan dengan membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan mana yang hanya sekedar keinginan.

Edukasi Literasi Keuangan telah menjadi program pemerintah yang didukung oleh perbankan nasional, salah satunya PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Bank berkode emiten BBCA itu pun secara aktif berkesinambungan menjalankan komitmennya dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia.

Seperti pada 21-22 April lalu, BCA menyelenggarakan edukasi literasi keuangan bagi 103 siswa-siswi SD YPK Eben Haezer Klawana, 185 siswa-siswi SD Negeri Inpres 26 Klamono di Sorong, Papua Barat dan 31 siswa–siswi SD Negeri 12 Kabupaten Sorong.

Acara yang bekerja sama dengan United Nations International Children's Fund (UNICEF) ini dihadiri Direktur BCA Rudy Susanto, Executive Vice President BCA Corporate Social Responsibility (CSR) BCA Inge Setiawati dan Kepala Kantor Wilayah IV BCA Frengky Chandra Kusuma, Senior Vice President CSR BCA Sapto Rachmadi, Perwakilan UNICEF Papua Franciscus Thio, Kepala Sekolah SD YPK Eben Haezer Klawana Yohan Manam, serta Kepala Sekolah SD Negeri Inpres 26 Klamono Simon Lobat, Kepala Sekolah TK Negeri Pembina Calasina Tomasoa, dan Kepala Sekolah PAUD Mawar Janiba Seseray.

Kerja sama dengan UNICEF telah berlangsung sejak tahun 2000. Selama tiga tahun terakhir, terdapat dua program UNICEF yang memperoleh dukungan dana dari BCA yakni Sekolah Ramah Anak di Papua dan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif di Papua. Edukasi Literasi Keuangan merupakan salah satu bentuk kontribusi BCA di luar dukungan dana mengandalkan core competence-nya yakni melalui edukasi literasi keuangan dengan harapan para siswa-siswi SD memiliki gambaran dan pengetahuan yang utuh tentang manfaat keuangan.

“Kami berterima kasih kepada UNICEF telah diberikan kesempatan berinteraksi dengan siswa-siswi SD sebagai bagian dari salah satu program andalan UNICEF, Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif. BCA tentunya sangat mendukung program ini karena kami percaya pengembangan anak usia dini sangatlah esensial dalam membantu mewujudkan anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia,” ujar Rudy.

BCA menyadari, kata Rudy, kebiasaan mengelola keuangan perlu ditanamkan sejak dini. Apabila pelajar sudah mendapatkan edukasi mengenai literasi keuangan sejak dini, mereka akan terbiasa dan lebih mudah mengelola keuangan, termasuk tabungan.

“Semakin dini pelajar menyadari manfaat kebiasaan rajin menabung, maka semakin besar manfaatnya untuk masa depan mereka. Meskipun terlihat sederhana, namun efek jangka panjangnya akan sangat terasa,” kata Rudy.

Selain melaksanakan edukasi mengenai literasi keuangan, BCA menyumbang sejumlah buku edukatif, buku panduan guru mengajar, alat peraga edukatif serta melaksanakan edukasi kesehatan mengenai pentingnya mencuci tangan bagi para siswa.

“Melalui serangkaian kegiatan ini, kami berharap dapat berkontribusi membangun kebiasaan yang positif sejak usia dini yang tentunya kami harapkan akan bermanfaat bagi masa depan generasi muda kelak,” kata Rudy.

ADV

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement