REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah kota (Pemkot) didorong untuk menghadirkan konsep smart city di daerah mereka. Konsep ini diharap mampu meningkatkan perekonomian masyarakat serta menjaga kondisi perkotaan tetap nyaman.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, konsep kota pintar atau smart city sudah menjalah di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia. Meski belum banyak kota yang mulai menerapkan sistem ini di perkotaannya, namun perbaikan yang dilakukan pemerinta kota (pemkot) Surabaya, Makassar, atau Bandung telah digalakan.
"Mungkin masih di tahap awal. Tapi secara sistematis dilakukan mulai dari membangun sistem informasi untuk kepentingan pemkot maupun kepentingan pelayanan publik," kata Darmin, Jumat (19/5).
Berdasarkan data badan pusat statistik (BPS), lanjut Darmin, diperkirakan pada 2025, 65 persen penduduk desa akan berpindah ke kota. Angka ini diestimasi akan mencapai 85 persen pada 2050.
Arus urbanisasi ini memiliki sisi negatif dan positif. Artinya urbanisasi bukan hanya dilihat dari perpindahan masyarakat desa ke kota. Namun, dari kota kecil berubah menjadi kota besar, yang bisa memberikan dampak baik bagi perkembangan kota tersebut.
Tingginya juah penduduk yang beranjak ke kota bisa berdampak positif bila kota yang ditinggali memiliki konsep yang baik. Kota tersebutharus dirancang sedemikian rupa agar kegiatan dan pelayanan di kota memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
"Sebaliknya, kalau tidak bisa dikelola secara baik maka urbanisasi ini dampaknya akan buruk pada kota itu sendiri," ujar Darmin.
Sehingg tidak ada pilihan lain untuk pemerintah kota agar menciptkan konsep smart city. Konsep ini juga mencirikan bahwa kota yang dihuni adalah kota modern.
Menurut Darmin, penataan dan pengelolaan melalui konsep smart city akan membuat masyarakat di kota bisa beraktifitas dengan kondusif. Konsep yang terintegrasi dengan segala kebutuhan masyarakat mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi. Sebab dalam konsep ini akan dihadirkan kemudahan dalam bentuk transportasi, sumber daya energi, finansial dan lain hal yang mampu menunjang taraf hidup masyarakat.