REPUBLIKA.CO.ID, FUJIAN -- Indonesia kembali terlibat dalam gelaran Cross-strait Fair for Economy and Trade yang dilaksanakan mulai 18 Mei sampai 22 Mei 2017 di Kota Fuzhou, Provinsi Fujian, Cina. Eksibisi ekonomi ini jadi yang ke-19 dilaksanakan di sana.
Gelaran multinasional ini akan memanfaatkan lahan di Selat Fuzhou seluas 120 ribu meter persegi. Di lahan seluas itu, Indonesia dan negara-negara lainnya akan mempromosikan produk ekonomi, perdagangan, dan kemaritiman negara-negara yang dilewati Jalur Sutra.
Artha Graha Network (AGN) dan Artha Graha Peduli (AGP) menjadi pelaksana asal Indonesia yang turut serta dalam kegiatan tersebut. Misi AGN dan AGP ialah berupaya turut serta berperan aktif untuk mendukung hubungan dagang Indonesi -Cina. Selain Indonesia-Cina, keterlibatan AGN dan AGP juga untuk membantu hubungan dagang Indonesia dengan negara-negara di Asia Tenggara khususnya, dan perdagangan global pada umumnya.
Dengan visi tersebut, tahun ini AGN dan AGP berharap partisipasi dalam The 19th Cross-strait Fair for Economy and Trade ini dapat mempromosikan peluang bisnis yang dimiliki oleh Indonesia. Berbekal pengalaman dari lini bisnis multisektor yang dimiliki, AGN optimistis dapat memberikan kontribusi positif dalam kegiatan yang dilaksanakan di jalur sutra kemaritiman itu.
Penyelenggaraan pameran ini diyakini akan memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Cina di bidang perdagangan, investasi dan pariwisata. "Dan tidak kalah penting, acara berlangsung di Provinsi Fujian yang didaulat sebagai pintu gerbang kerja sama Tiongkok dengan negara-negara lain di bawah skema Jalur Sutra Maritim Abad ke-21," kata Dubes RI untuk Republik Rakyat Cina (RRC), Soegeng Rahardjo dalam pidato pembukaan Cross-strait Fair for Economy and Trade 2017, Kamis (18/5) waktu setempat.
Sebagai Ibu kota Provinsi Fujian – Cina, Fuzhou merupakan titik awal yang sangat penting dalam sejarah jalur sutra kemaritiman. Besarnya wilayah laut yang dimiliki oleh Fuzhou menjadikannya penghubung antar negara-negara bagian Barat dan Timur, khususnya dalam bidang perdagangan.
Keunggulan geografis ini memainkan peranan penting dalam mewujudkan strategi “21st Century Maritime Silk Road” oleh Presiden Cina Xi Jin Ping dalam meningkatkan kerja sama dengan entitas global. Upaya peningkatan kerja sama internasional ini didukung oleh The Cross-strait Fair for Economy and Trade yang diselenggarakan oleh Taiwan State Affairs Office of the State Council, dan Fujian Provincial People’s Government dan didukung oleh Ministry of Trade of PRC setiap tahunnya.
Diinisiasi pada tahun 1994, eksibisi yang menghadirkan institusi bisnis internasional ini terus berkembang hingga saat ini, baik dalam jumlah negara peserta di dalamnya sampai dengan jumlah investasi yang telah dihasilkan dari eksibisi ini. Oleh karenanya, The Cross-strait Fair for Economy and Trade merupakan instrumen yang sangat penting dalam memperkuat kerja sama Cina dengan negara lain.