REPUBLIKA.CO.ID, Juanah tak kenal lelah berkeliling di sekitar desanya untuk menjajakan gorengan dan aneka makanan. Keriput di wajah yang menandakan usia tak lagi muda tak menghalangi perempuan 48 tahun itu berjualan mulai pukul 12.00 hingga pukul 14.00 WIB di sekeliling tempat tinggalnya.
Usia menua tidak sedikitpun mengurangi semangat Juanah untuk terus berjualan. Melalui jeri payah dan tetes keringatnya setiap hari, Juanah kini telah lebih mandiri dan sejahtera.
Juanah telah enam tahun bergabung dengan Amartha. Amartha merupakan perusahaan teknologi yang berfungsi sebagai penyedia layanan peer-to-peer. Mereka memanfaatkan teknologi untuk mendekatkan peminjam dan investor agar biaya operasional dapat diturunkan, sehingga menciptakan model bisnis yang lebih efisien.
Kala itu sekitar tahun 2010, Juanah memulai pinjaman pertamanya sebesar 500 ribu rupiah. Dana pinjaman tersebut ia gunakan sebagai tambahan modal untuk berjualan aneka gorengan. Setelah mendapatkan pinjaman dana dari Amartha untuk pertama kalinya, Juanah lantas berfikir untuk melebarkan sayapnya dengan berjualan aneka makanan berat, seperti lontong sayur dan nasi uduk.
Sebelum bergabung dengan Amartha, Juanah hanya mampu menyekolahkan ketiga anaknya hingga sekolah menengah pertama (SMP) saja. Namun kini, buah hatinya yang keempat berhasil bersekolah hingga tingkat sekolah menengah atas (SMA) dan berharap nantinya bisa mengenyam pendidikan hingga bangku perkuliahan.
“Saya bersyukur, usaha makin berkembang jadi pemasukan bertambah. Saya bisa nabung untuk sekolah anak. Alhamdilillah anak ketiga saya bisa sekolah SMA sekarang," ujarnya bangga.
Setiap hari, omzet yang ia dapatkan mencapai 350 ribu rupiah dari hasil berjualan gorengan dan lontong, hal ini berarti dalam satu bulan ia mampu meraup penghasilan kotor hingga 9,8 juta rupiah.
Dari Bilik Ke Rumah Permanen
Rumah merupakan tempat berteduh dan berlindung, memiliki rumah sendiri adalah pasti menjadi impian setiap orang. Begitu pula dengan Juanah, yang bercita-cita memiliki rumah yang nyaman untuknya dan keluarganya.
Usaha berjualan gorengan dan juga aneka makanan yang Juanah rintis, lama kelamaan mendorong omzet yang semakin besar. Apalagi setelah ia mengembangkan usahanya dari suntikan modal yang diberikan oleh Amartha. Laba bersih usahanya bisa ia alokasikan untuk menabung yang kemudian ia gunakan untuk merenovasi rumah miliknya.
Dana tabungan yang terkumpul sedikit demi sedikit, lama-lama cukup untuk merenovasi rumah biliknya. Kemudian secara bertahap dari tahun 2012, Juanah mulai merenovai rumah miliknya hingga 2013. Akhirnya rumah yang ia tempati berdinding batu bata dan berlantai keramik seperti saat ini.
“Alhamdulillah saya bisa renovasi rumah dikit-dikit dari jualan gorengan dan dibantu bapak yang kerja jadi tukang becak, apalagi abis Amartha kasih modal, pendapatan saya main naik,” kata Juanah menceritakan pengalamannya.
Dahulu, sebelum bergabung dengan Amartha, rumah Juanah hanya terbuat dari bilik anyaman bambu yang apabila malam tiba, dinginnya menusuk hingga tulang. Namun saat ini, rumah Juanah sudah terbuat dari batu bata serta keramik.
Investasi untuk Buah Hati
Anak adalah anugerah dan titipan dari yang Maha Kuasa serta merupakan harta yang paling berharga bagi setiap orang tua. Begitu pula yang dirasakan oleh Juanah. Setiap hari Juanah bersama suami bekerja keras untuk menghidupi keempat anaknya agar mereka dapat hidup layak dan tercukupi.
Juanah sadar, cara membuat anak-anaknya mandiri adalah dengan memberikan dukungan. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah dukungan secara ekonomi. Kepada anaknya yang sempat menjadi buruh konveksi, ia memberikan modal sebagai ajang berinvestasi pada bisnis buah hatinya itu.
Dengan pinjaman dari Amartha yang ketiga kalinya sebesar Rp 3,5 juta, Juanah telah menyisihkan sebagian uangnya untuk memberikan modal kepada anaknya agar dapat bekerja dan berusaha secara mandiri. Khususnya pada anak keduanya. Anak kedua Juanah dulu bekerja sebagai buruh konveksi, namun karena masalah kesehatan anaknya pun terpaksa untuk berhenti bekerja sebagai buruh konveksi.
Kemudian dengan sisa tabungan anak kedua Juanah, ia mantap berwirausaha dengan menjual ayam serta bebek di pasar tradisional. Suntikan dana dari Juanah pun membawa angin segar baginya, sehingga usahanya kian berkembang.
“Alhamdulillah ya, sekarang anak saya sudah gede jualannya, orang-orang pada setor ayamnya ke anak saya, nanti anak saya yang jual. Malah sekarang saya juga dapet bagi hasilnya,” ujar Juanah penuh rasa bangga.
Kini anak Juanah telah mandiri, mampu membeli rumah sendiri dan telah berkeluarga serta hidup sejahtera bersama keluarga kecilnya. Hingga saat ini, Juanah masih terus menanamkan modal kepada anaknya.
Bersama Amartha sama dengan memperkuat ekonomi keluarga. Membangun perekonomian Bangsa. Mendorong mereka, masyarakat prasejahtera di pelosok pedesaan dengan produktif berwirausaha.