Selasa 16 May 2017 00:38 WIB

Tiga Kawasan Industri yang Ditawarkan Miliki Nilai Ekonomi Tinggi

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping (kedua kanan) menyaksikan penandatanganan perjanjian fasilitasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung oleh Direktur Utama PT KCIC Hanggoro (kedua kiri) dan Direktur Utama Bank Pembangunan Nasional Tiongkok Hu Huaibang (kanan) di Gedung Great Hall of the People, Beijing, RRT, Minggu (14/5). Nilai komitmen kerja sama proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung tersebut sebesar 4,498 miliar dolar AS. ANTARA FOTO/Bayu Prasetyo
Foto: Bayu Nugroho/Antara
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping (kedua kanan) menyaksikan penandatanganan perjanjian fasilitasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung oleh Direktur Utama PT KCIC Hanggoro (kedua kiri) dan Direktur Utama Bank Pembangunan Nasional Tiongkok Hu Huaibang (kanan) di Gedung Great Hall of the People, Beijing, RRT, Minggu (14/5). Nilai komitmen kerja sama proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung tersebut sebesar 4,498 miliar dolar AS. ANTARA FOTO/Bayu Prasetyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menawarkan kerja sama pembangunan tiga megaproyek kepada Presiden Cina, Xi Jinping, di sela-sela pertemuan jalur sutra modern atau belt and road yang digagas Pemerintah Cina. Ketiga megaproyek ini terdapat di Provinsi Sumatera Utara, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Utara.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemilihan ketiga daerah ini untuk ditawarkan kepada investor, termasuk dari Cina, karena pemerintah telah memiliki gambaran untuk tiga kawasan tersebut. Ketiganya dianggap memiliko potensi ekonomi yang sangat tinggi untuk menunjang pertumbuhan perkonomian baik di wilayah tersebut maupun ke wilayah sekitarnya.

"Kita melihat kesiapan dari masing-masing kawasan ini. Dan dari semua kawasan yang ada, tiga daerah ini kita anggap relatif siap untuk dikembangkan. Kalau tidak siap kita juga nggak mau menawarkan," kata Darmin dikantornya, Senin (15/5).

Di Sumatera Utara, pemerintah tengah mengembangkan sejumlah proyek diantaranya pembangunan fasilitas Pelabuhan Kuala Tanjung dan akses jalan dari Kota Medan hingga Sibolga. Selain itu, di Sumatera Utara juga tengah dibangun kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangke yang berada di Kabupaten, Simalungun.

KEK Tanah Kuning dan Mangkupadi di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara juga menjadi mega proyek yang coba ditawarkan Presiden Jokowi. Dia menawarkan peluang kerja sama investasi proyek infrastruktur energi dan pengembangan pembangkit listrik.

Untuk KEK Bitung, pengembangan  kawasan ini difokuskan  untuk kegiatan  utama  industri  pengolahan perikanan,  industri  pengolahan  kelapa,  dan industri  farmasi.  Kegiatan  pendukung  industri di  KEK  adalah  logistik.  KEK Bitung  saat  ini dalam tahap pembangunan tahap pertama. Area  yang  telah  siap  untuk  dipromosikan kepada  investor  yang  akan  bekerjasama dengan  pengelola  KEK  adalah  pada  area pertama satu  seluas  92,96  Hektare. Selain itu, rencana peningkatan infrastruktur di Bitung-Manado-Gorontalo dengan membangun akses jalan, jalur kereta api, pelabuhan, serta bandara juga menjadi hal yang ditawarkan pada investor Cina.

Darmin menuturkan, dengan adanya gambaran dalam membangun ketiga kawasan ini, pemerintah berharap bisa membuat investor bisa lebih tertarik. Ke depan, pemerintah juga akan menawarkan megaproyek di kawasan lain kepada investor luar negeri, tak hanya Cina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement