REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menawarkan kerja sama pembangunan tiga megaproyek kepada Presiden Cina, Xi Jinping, di sela-sela pertemuan jalur sutra modern atau belt and road yang digagas Pemerintah Cina. Ketiga megaproyek ini terdapat di Provinsi Sumatera Utara, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Utara.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemilihan ketiga daerah ini untuk ditawarkan kepada investor, termasuk dari Cina, karena pemerintah telah memiliki gambaran untuk tiga kawasan tersebut. Ketiganya dianggap memiliko potensi ekonomi yang sangat tinggi untuk menunjang pertumbuhan perkonomian baik di wilayah tersebut maupun ke wilayah sekitarnya.
"Kita melihat kesiapan dari masing-masing kawasan ini. Dan dari semua kawasan yang ada, tiga daerah ini kita anggap relatif siap untuk dikembangkan. Kalau tidak siap kita juga nggak mau menawarkan," kata Darmin dikantornya, Senin (15/5).
Di Sumatera Utara, pemerintah tengah mengembangkan sejumlah proyek diantaranya pembangunan fasilitas Pelabuhan Kuala Tanjung dan akses jalan dari Kota Medan hingga Sibolga. Selain itu, di Sumatera Utara juga tengah dibangun kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangke yang berada di Kabupaten, Simalungun.
KEK Tanah Kuning dan Mangkupadi di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara juga menjadi mega proyek yang coba ditawarkan Presiden Jokowi. Dia menawarkan peluang kerja sama investasi proyek infrastruktur energi dan pengembangan pembangkit listrik.
Untuk KEK Bitung, pengembangan kawasan ini difokuskan untuk kegiatan utama industri pengolahan perikanan, industri pengolahan kelapa, dan industri farmasi. Kegiatan pendukung industri di KEK adalah logistik. KEK Bitung saat ini dalam tahap pembangunan tahap pertama. Area yang telah siap untuk dipromosikan kepada investor yang akan bekerjasama dengan pengelola KEK adalah pada area pertama satu seluas 92,96 Hektare. Selain itu, rencana peningkatan infrastruktur di Bitung-Manado-Gorontalo dengan membangun akses jalan, jalur kereta api, pelabuhan, serta bandara juga menjadi hal yang ditawarkan pada investor Cina.
Darmin menuturkan, dengan adanya gambaran dalam membangun ketiga kawasan ini, pemerintah berharap bisa membuat investor bisa lebih tertarik. Ke depan, pemerintah juga akan menawarkan megaproyek di kawasan lain kepada investor luar negeri, tak hanya Cina.