REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengkhawatirkan koperasi yang tidak inovatif dalam merespons perkembangan teknologi. Ia menilai mereka kemungkinan besar akan tertinggal dalam berbagai hal.
Menteri Koperasi Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga menegaskan bahwa koperasi akan ketinggalan bila tidak segera melakukan inovasi di bidang teknologi informasi, khususnya dalam melayani anggotanya. "Untuk meningkatkan pelayanan terhadap anggota, koperasi harus melakukan inovasi teknologi. Jika sudah melakukan hal itu, baru bisa meningkatkan kesejahteraan anggotanya," katanya, Ahad (14/5).
Puspayoga hadir dalam acara sosialisasi hasil Rapat Anggota Tahunan Elektronik (e-RAT) Tahun Buku 2016 Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sejahtera Bersama (SB), di Kota Bogor, Ahad. Di acara yang dihadiri Deputi Bidang Kelembagaan Kemenkop dan UKM Meliadi Sembiring, Ketua Pengawas KSP SB Iwan Setiawan, dan Dirut KSP SB Dang Zeany Kurdinansyah, Menteri Puspayoga pun mengapresiasi kemajuan teknologi yang dilakukan KSP SB.
Misalnya penerapan Advance Cooperative Online System atau biasa disebut Artos Mobile dan mesin ATM khusus koperasi yang bisa menarik dan menyetor dana secara tunai. Artos Mobile memiliki fitur-fitur, antara lain pengecekan saldo tabungan dan simpanan berjangka, transfer antar tabungan, pengecekan outstanding penagihan, pembelian/pembayaran pulsa listrik, Telkom, tiket, hingga pembayaran BPJS Kesehatan.
"Sepuluh tahun yang lalu, kita tidak pernah bisa membayangkan seorang pengusaha hotel besar tapi tidak memiliki satu buah kamar pun. Demikian juga dengan pengusaha taksi, yang tidak memiliki satu unit mobil pun untuk taksi. Lihat Agoda, Traveloka, dan sebagainya. Lihat juga Grab, Uber, dan Gojek. Hal itu bisa dilakukan karena mereka menguasai teknologi. Koperasi pun bisa melakukan hal itu dalam meningkatkan pelayanan kepada para anggotanya," kata Puspayoga.