Sabtu 15 Sep 2018 23:53 WIB

Menteri Puspayoga Launching Desa Terang 2018 di Lampung

Program Desa Terang menjangkau masyarakat yang belum mendapat akses listrik

Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga (tengah) menyaksikan karya terbaik dalam pameran Pewarta Foto Indonesia 2017 seusai malam penganugerahan Pewarta Foto Indonesia 2017 di Museum Galeria Fatahillah, Jakarta, Jumat (21/4).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga (tengah) menyaksikan karya terbaik dalam pameran Pewarta Foto Indonesia 2017 seusai malam penganugerahan Pewarta Foto Indonesia 2017 di Museum Galeria Fatahillah, Jakarta, Jumat (21/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG --  Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga mengapresiasi partisipasi koperasi bekerja sama dengan BUMN dan swasta. Khususnya dalam membantu pemerintah mempercepat ketersediaan listrik di seluruh desa di Indonesia. 

Hal itu disampaikan Menteri Puspayoga usai meresmikan Launching Desa Terang 2018, di Desa Krawang Sari, Kecamatan Natar, Provinsi Lampung, Sabtu (15/9). Program Desa Terang 2018 dimotori oleh Koperasi Jasa Gerakan Nelayan Tani Indonesia (KJG).

Lampung menjadi percontohan program Desa Terang yang akan dilaksanakan secara nasional. Menteri meminta agar KJG terus melakukan perluasan penerangan listrik di seluruh daerah di Indonesia untuk mempercepat target pemerintah mencapai kedaulatan energi. 

"Ini adalah tujuan Bapak Presiden Jokowi untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Puspayoga.

Staf Ahli Gubernur Lampung Theresia Sormin menyambut gembira program Desa Terang karena di Lampung masih ada 113 desa yang belum dialiri listrik. Program ini, dikatakan Theresia sangat membantu Pemda Lampung seluruh desa di Lampung dapat dialiri listrik.

Ketua Umum Koperasi Jasa Gerakan Nelayan Tani Indonesia (KJG) Dadang Mishal Yofthie mengatakan Program Desa Terang merupakan program penyediaan lampu tenaga surya hemat listrik secara gratis kepada masyarakat yang belum mendapatkan akses listrik.

Program ini sebagai upaya KJG bersama mitranya membantu pemerintah mencapai sasaran pencapaian akses penerangan sebesar 98,95 persen pada tahun 2018 yang menjangkau hingga ke desa-desa. Pemerintah menetapkan 17.000 desa sebagai prioritas sebagai sasaran pembangunan desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi. 

"Program Desa Terang ini kami dedikasikan sebagai wujud tanggung jawab sosial  bermodalkan karakter bangsa Indonesia yakni gotong royong dalam wadah koperasi," kata Dadang. 

Ia menjelaskan penggunaan lampu tenaga surya lebih efisien dan dapat menyimpan energi listrik hingga 21 hari meski dalam cuaca hujan. Pihaknya juga segera melakukan pemetaan kebutuhan listrik  bersama pemda untuk mendapatkan data akurat terkait lokasi yang belum tersentuh listrik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement