REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perusahaan plat merah Negeri Tirai Bambu, China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) yang bergerak di bidang perkeretaapian ingin berinvestasi dan menjadi bagian dari pembangunan infrastruktur pemerintah Amerika Serikat (AS). Direktur Utama CRRC, Liu Hualong berharap perusahaannya bisa berkontribusi untuk AS melalui investasi dan penciptaan lapangan kerja.
"Sejak perusahaan kami masuk ke AS, kami banyak berkontribusi menyediakan hampir 400 lapangan kerja," kata Liu, dilansir dari CNBC, Rabu (10/5).
CRRC merupakan gabungan dari dua BUMN kereta api nasional di Cina, yaitu CNR Corp dan CSR Group. Perusahaaa merger ini telah memenangkan sejumlah kontrak infrastruktur di negara-negara besar. Sebelum merger, CRRC memenangkan tender untuk memasok 284 kereta bawah tanah ke Boston pada 2014. Nilai investasinya mencapai 567 juta dolar AS atau setara Rp 7,5 triliun. Perusahaan ini juga membangun fasilitas manufaktur di Springfield, Massachusetts.
CRRC memenangkan kontrak senilai 1,3 miliar dolar AS dari Otoritas Transit Chicago, serta kontrak di kota-kota besar lain, seperti New York. Liu berkomentar retorika antiCina yang menyebar di Gedung Putih sejauh ini belum berdampak negatif ke CRRC.
Liu menjelaskan AS sangat menguntungkan CRRC sebab memiliki jaringan keteta api terbesar di dunia. AS juga merupakan pasar kompetitif dan high-end yang bisa membuat perusahaan semakin diakui secara global. "Di dalam industri, orang baru akan melihat Anda sebagai pemain pasar kelas atas jika sukses di AS," katanya.