Selasa 09 May 2017 15:09 WIB

KSPPS BTM Bangun Sinergisitas Permodalan

BMT, ilustrasi
BMT, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Permodalan bagi lembaga keuangan mikro sangat vital ditengah persaingan lembaga keuangan yang banyak  bermain di segmen pembiayaan mikro. Terkait hal tersebut Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) diminta lebih inovatif dalam melakukan financial engineering (rekayasa keuangan).

Selain itu, penting membangun sinergisitas permodalan untuk memperoleh dana dana murah perlu dilakukan baik secara internal di lingkungan Muhammadiyah berupa Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) atau di eksternal dengan menjalin kemitraan dengan lembaga keuangan lainya. Demikian pernyataan Ketua Induk KSPPS BTM Achmad Suud, dalam keterangan tertulis kepada republika.co.id terkait acara seminar nasional dengan tema Membangun Sinergi Permodalan Dalam Gerakan BTM dan Rapat Anggota Tahunan 2016, 10 Mei-11 Mei.

Membangun sinergi permodalan selama ini sudah dijalankan oleh BTM hal ini nampak dengan berdirinya BTM sekunder berupa Pusat Koperasi Syariah BTM yang berdiri di 4 provinsi (Lampung, Banten, Jateng dan Jatim). Keberadaan dari BTM sekunder itulah yang berperan dalam aspek mediasi likuiditas.

Dengan demikian antar jaringan BTM mampu  terintegrasi dan saling mendukung dalam kebutuhan permodalan."Konsep ini yang kami jalankan dalam rangka membangun korporasi keuangan mikro di Muhammadiyah,"ucap Suud.

Terkait dengan permodalan, Suud juga berharap, dengan keberadaan dari BTM yang sudah berkembang dengan pesat ini, tak ada keraguan lagi bagi warga Muhammadiyah untuk bersinergi dalam menggerakkan bisnis di sektor riil. Begitu juga BTM membuka diri bagi menjalin kemitraan kepada siapapun dalam berindikasi dalam membangun keuangan mikro.

Sementara Direktur Eksekutif Induk KSPP BTM Agus Yuliawan, menambahkan dalam acara seminar yang dihadiri regulator dan mitra BTM dalam pengembangan permodalan akan ada sesi tukar pikiran tentang sharia compliant dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI). Dengan adanya sesi ini, ia berharap nilai kepatuhan tentang maqosid al syariah tetap menjadi tujuan para pegiat di KSPPS BTM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement