Selasa 09 May 2017 13:09 WIB

Bulog Segera Intervensi Harga Bawang Putih

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Bawang putih
Foto: pixabay
Bawang putih

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Perusahaan Umum (Perum) Bulog akan segera melakukan intervensi harga bawang putih. Harga produk yang mencapai Rp 60 ribu-Rp 70 ribu per kilogram (kg) dianggap sudah tidak wajar dan harus segera distabilkan.

Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, Bulog memiliki stok bawang putih hasil impor yang masih mencukupi untuk disebar ke daerah yang membutuhkan pasokan. Saat ini Bulog tengah melakukan pemetaan untuk melihat daerah mana yang paling kekurangan stok bawang putih.

"Saya sedang identifikasi. Kalau daerah butuh (pasokan bawang putih) paling lambat ini akan dikirim besok," kata Djarot dalam pameran 50 tahun Perum Bulog di gedung Smesco, Selasa (9/5).

Djarot menjelaskan, harga pasaran bawang putih yang sempat menyentuh Rp 70 ribu per kg, bahkan lebih memang aneh. Sebab harga bawang impor yang dibeli Bulog pun harganya jauh lebih murah dari harga jual tersebut.

Penjualan bawang putih dengan kisaran harga Rp 40 ribu per kg saja pedagang masih terlalu banyak mengambil untung. Idealnya saat ini harga bawang putih bisa di kisaran Rp 30 ribu per kg.

Meski enggan menyebut stok bawang putih yang dimiliki, Djarot memastikan bahwa Bulog mempunyai volume bawang putih cukup banyak untuk melakukan intervensi harga di pasar, sehingga harga bawang putih bisa ditekan sesuai dengan rencana Kementerian Perdagangan di harga Rp 38 ribu per Kg, dan kemudian turun kembali secara bertahap.

Perum Bulog telah ditugasi untuk melakukan impor bawang putih sebanyak 1.000 ton. Impor ini sebagai stok Bulog menjelang Ramadhan karena kebutuhan bawang putih dipastikan bakal melonjak.

"Pokoknya jumlahnya ada. Kita akan masukin ke pasar meskipun ini (pasar) banyak dikuasai pihak mereka (pelaku impor)," ujar Djarot.

Menurut  Djarot, jumlah impor ini bisa bertambah sesuai dengan kebutuhan. Jika memang jumlah bawang putih dipasaran semakin menipis, maka pemerintah bisa menugaskan Bulog kembali untuk memperbanyak stok. Bawang impor ini rencananya akan didatangkan dari Cina yang memiliki karakteristik mirip dengan bawang putih dari Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement