Sabtu 06 May 2017 02:10 WIB

Jaga Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Andalkan Kinerja Ekspor

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Satria K Yudha
Proses pemeriksaan barang ekspor oleh Bea Cukai.
Foto: bea cukai
Proses pemeriksaan barang ekspor oleh Bea Cukai.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA - Pemerintah masih optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2017 bisa berada di rentang 5,2 hingga 5,3 persen. Apalagi, realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini menyentuh 5,01 persen. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, optimistime atas target pertumbuhan ekonomi tahun ini didorong oleh kinerja ekspor, investasi, dan konsumsi rumah tangga. 

Darmin menjelaskan, kinerja ekspor bisa diharapkan sebagai penopang perekonomian lantaran harga komoditas perkebunan dan pertambangan mulai mengalami kenaikan. 

"(Kenaikan harga komoditas) Itu mestinya menaikkan perekonomian daerah penghasil komoditas seperti Sumatra dan Kalimantan dan tentunya berimbas ke perekonomian nasional," kata Darmin di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (5/5). 

Ia menambahkan, salah satu hal yang menjadi catatan pemerintah sebagai bahan evaluasi adalah penerimaan negara yang seharusnya masih bisa digenjot. Jika penerimaan bisa ditingkatkan, jelas Darmin, maka bisa mendorong belanja negara yang akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 

"Tapi pada dasarnya 5,01 itu sudah naik dibandingkan tahun lalu, Sehingga arahnya di tahun 2017 ini pertumbuhan bisa berkisar di 5,3 persen" jelasnya. 

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2017 mencapai 5,01 persen (yoy). Angka ini membaik dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal keempat tahun lalu sebesar 4,94 persen dan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2016 sebesar 4,92 persen. 

Sejumlah catatan ikut mendukung pertumbuhan ekonomi kuartalan kali ini, salah satunya adalah membaiknya ekonomi global yang bisa dilihat dari kenaikan angka pertumbuhan ekonomi sejumlah negara mitra dagang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement