Jumat 05 May 2017 16:12 WIB

Jokowi akan Pertemukan Pesantren dengan Konglomerat

Rep: Debbie Sutrisno‎/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo
Foto: Republika/ Wihdan
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo ingin pondok pesantren bisa turut serta dalam setiap program pemerintah. Sebab pondok pesantren pun memiliki pelaku usaha yang bisa diajak untuk menumbuhkan perekonomian. Presiden mengaku siap mempertemukan pelaku usaha dari pondok pesantren dengan para konglomerat.

"‎Saya akan temukan dengan konglomerat-konglomerat yang juga bisa dimitrakan. Saya akan meminta agar dimitrakan dengan pengusaha Nahdliyin, nantinya akan langsung saya temukan," kata Joko Widodo dalam Pembukaan Musyawarah Kerja dan Halaqoh Ekonomi Pengusaha Nasional Himpunan Pengusaha Nahdliyin 2017, Jumat (5/5).

Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi itu mengatakan pertemuan dengan semua pelaku usaha kelas atas akan menjadi hal konkret yang bisa dilakukan pemerintah. Dari pertemuan tersebut  ditargetkan ada peluang kemitraan yang bisa dilakukan bersama untuk turut serta mengembangkan perekonomian.

Bukan hanya dengan konglomerat, pemerintah juga akan mencarikan peluang bagi seluruh pelaku usaha‎ dari Nahdliyin dengan kementerian- kementerian yang memiliki banyak proyek. Dengan prosedur yang tetap dilalui, diharapkan proyek ini juga bisa diserahkan pada pelaku-pelaku usaha Nahdliyin.

Peluang kemitraan ini juga bisa dilakukan dengan perusahaan BUMN. Apalagi, kata Jokowi, BUMN memiliki proyek yang banyak dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia. "Dalam dua minggu ini akan saya siapkan pertemuannya," ujar Jokowi.

‎Menurut Jokowi, segala jurus yang dikeluarkan pemerintah melalui paket kebijakan ekonomi sudah dituangkan. Paket ini diharap mampu mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, dengan adanya hal yang lebih konkret seperti pertemuan pemegang proyek dengan pelaku usaha, maka perekonomian nasional ditargetkan akan semakin baik dan terus tumbuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement