REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menilai konsolidasi pelabuhan di seluruh Indonesia sangat penting. Hal ini bisa menekan biaya pelabuhan.
Adanya integrasi juga akan mewujudkan terjadinya efisiensi waktu untuk proses bongkar muat barang dan distribusi. Manfaat ini kemudian, Jokowi menilai bisa menarik kapal-kapal besar internasional untuk melakukan bongkar muat di Indonesia.
Dari pembangunan dan pengembangan pelabuhan di Indonesia, ia mengatakan sudah terlihat hasilnya. Jokowi mengatakan dua pekan lalu kapal asing berkapasitas 10 ribu TEUs sudah sandar dan melakukan transhipment di Indonesia.
"Sudah hadir ini berpuluh tahun, saya kira belum pernah terjadi," ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam Rakornas Kemenko Maritim di TMII, Kamis (4/5).
Ia mengatakan hasil ini menjadi sinyal bahwa daya tarik Indonesia di kancah internasional sudah membaik. Ia mengatakan mulai dari penurunan biaya logistik, percepatan proses dwelling time dan kemudahan akses administrasi menjadi salah satu faktor tingginya minat transhipment di Indonesia.
"Jadi kita sudah tidak usah transit ke negara lalin. Langsung masuk ke negara tujuan. Nantinya apabila konsolidasi antarpelabuhan bisa kita lakukan dengan baik, kapal besar akan semakin banyak yang merapat ke pelabuhan kita, karena kapasitas yang diangkut betul-betul sudah ada," ujar Jokowi.
Ia juga meminta kepada kementerian di bawah kordinasi Kemenko Maritim untuk bisa bersama sama mengembangkan proyek-proyek strategis yang berkaitan dengan konektivitas. Ia mengatakan, pembangunan pelabuhan-pelabuhan besar tersebut bisa memberikan dampak positif bagi penerimaan negara.