REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri memperluas kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Perseroan bahkan menggandeng 20 mitra BPJS Kesehatan seperti Bank Central Asia (BCA), Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank CIMB Niaga, OCBC NISP, Tokopedia, Alfamart, serta beberapa Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Dengan begitu, nasabah tetap bisa membayar iuran BPJS Kesehatan atau Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di seluruh gerai mitra tersebut. Selanjutnya, total dana iuran itu akan dihimpun oleh Bank Mandiri lalu bank berpelat merah itu yang nantinya melaporkan kepada BPJS Kesehatan.

"Kalau masing-masing yang laporan ke BPJS kan repot. Jadi di sini Bank Mandiri sebagai agregator," ujar Direktur Government & Institutional Bank Mandiri Kartini Sally, dalam konferensi pers, Rabu, (3/5).

Diharapkan dengan sinergi ini, target penerimaan iuran BPJS Kesehatan 2017 bisa tercapai. "Tadi Bu Andayani (Direktur Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Kesehatan,red) bilang butuh Rp 80 triliun tahun ini," tambah Kartini.

Ia menyebutkan, sebelumnya hingga akhir Maret 2017, frekuensi pembayaran iuran BPJS Kesehatan melalui Bank Mandiri secara rata-rata mencapai 5,371 juta transaksi per kuartal atau 1,79 juta per bulan. Meningkat dibandingkan rata-rata 4,987 juta per transaksi per kuartal atau 1,6 juta transaksi per bulan pada periode sama tahun lalu.

"Ke depan kita akan tambah mitra lagi agar lebih banyak rekonsiliasi ke Bank Mandiri," ujar Kartini.

Ia menambahkan, perseroan sendiri telah menyediakan beragam channel untuk mempermudah nasabah membayar iuran BPJS Kesehatan di antaranya, Mandiri Online, Mandiri E-cash, dan lainnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika