Selasa 02 May 2017 03:49 WIB

Pemerintah Diminta Jaga Harga Pangan Jelang Ramadhan

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi Daging Impor
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Daging Impor

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengamat ekonomi Institut Pertanian Bogor Hermanto Siregar mengatakan pemerintah diharuskan menjaga kestabilan harga pangan jelang Ramadhan. Ia mengatakan meski stok memadai, namun stabilitas harga juga harus diperhatikan oleh pemerintah.

Hermanto mengatakan seiring menjelang Ramadhan dan lebaran tak sedikit penjual yang menimbun stok. Selain itu, pemerintah juga harus terus turun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan benar-benar mencukupi. "Jadi jangan hanya klaim saja tetapi dibuktikan dengan terus terjun ke lapangan," ujar Hermanto, Senin (1/5).

Menurutnya, selama ini pemerintah telah berupaya memenuhi kebutuhan pangan menjelang Ramadhan dan hari raya mulai dari impor daging hingga mengecek ketersediaan pangan di gudang-gudang. Ia mengatakan hal ini dilihat dari memastikan ketersediaan bahan pokok pangan selama ramadan dan Idulftri akan mencukupi.

"Saya yakin stok pangan untuk Ramadhan dan Idul Fitri aman. Terutama daging, beras, gula dan pangan lainnya juga sama cukup. Namun pemerintah harus waspada terhadap pergerakan harga," ujar Hermanto.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan stok pangan nasional sampai Juli dan September 2017 akan tercukupi. Hal tersebut diungkapkan Menteri Perdagagan Enggar saat mengunjungi Pasar Induk Beras Cipinang di bawah naungan BUMD DKI PT Food Station Tjipinang pada pekan ini.

Menurutnya, salah satu komoditas pangan yang paling mencukupi adalah beras yang dinilai melimpah di beberapa gudang termasuk Pasar Induk Beras Cipinang. Enggar juga, selain meninjau Pasar Induk Beras Cipinang   telah memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang puasa dan Lebaran gudang distributor dan pabrik gula di Jakarta (27/4).

Dalam kunjungan ke gudang distributor PT Panin Indah Lestari, Enggar mendapat keterangan bahwa pasokan gula cukup jumlahnya dan lancar untuk disalurkan ke agen dan pengecer. Menurut Enggar, peninjauan tersebut juga bertujuan memastikan kepatuhan pelaku usaha terhadap harga eceran tertinggi (HET) yang telah disepakati.

Enggar menegaskan pihaknya akan mengambil langkah hukum jika ada dugaan penimbunan dan spekulasi yang dilakukan oleh pengusaha. "Stok gula aman karena kami telah bersurat ke Menteri BUMN agar Bulog masuk ke pasar tradisional. Apalagi sebentar lagi kita memasuki musim giling tebu," tambah Enggar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement