REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengaku sedang menyiapkan solusi terhadap kenaikan harga bawang putih yang terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia.
"Bawang putih harganya memang naik, dan ini tidak di Jatim saja lho, tapi di Tanah Air," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Ahad (30/4).
Upaya yang paling dekat dilakukan, kata dia yakni mendatangkan bawang putih dari tempat lain karena di Jatim tidak ada daerah yang menjadi pusat penghasil. "Kami datangkan dari tempat lain," ucap orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersebut tanpa menyebut nama lokasi pemasok.
Pakde Karwo, sapaan akrabnya juga mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita terkait naiknya harga bawang putih. "Solusinya sama, pasokan bawang putih didatangkan dari tempat lain," kata birokrat yang juga politisi Partai Demokrat tersebut.
Sementara itu, pantauan pada sejumlah pasar tradisional di kawasan Kenjeran Surabaya, harga bawang putih per kilogramnya mencapai Rp 56-60 ribu, atau naik sekitar 40 persen dibandingkan sebelumnya Rp 36 ribu. Begitu juga di Pasar Besar Madiun yang harga biasanya Rp30 ribu per kilogram menjadi kisaran Rp50-60 ribu.
Tak itu saja, harga bawang putih di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Jember kini menembus Rp50 ribu per kilogramnya. Berdasarkan informasi dari sejumlah pedagang di pasar mayoritas kenaikan harga bawang putih pada sejumlah daerah disebabkan karena pasokan yang berkurang, namun di sisi lain permintaan konsumen sangat tinggi.