REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur PT Adaro Energy, Tbk Garibaldi Thohir mengatakan kondisi pasar batu bara yang membaik pada 2016 mendukung kinerja operasi dan keuangan perusahaan. Sepanjang 2016, jelas Garibaldi, Adaro berhasil mencapai target dan kemajuan yang signifikan.
"Kinerja yang kuat memungkinkan perseroan untuk membayar deviden lebih dari 101 juta dolar AS pada 2016," kata pria yang akrab disapa Boy itu usai menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (26/4).
Ia melanjutkan, Adaro Energy akan fokus mengimplementasikan tiga pilar pertumbuhan, dan mendukung serta berkontribusi pada pembangunan nasional. Tiga fokus Adaro yakni sebagai perusahaan energi terintegarasi di bidang tambang, logistik, dan ketenagalistrikan.
Pada RUPST kali ini para pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2016 untuk keperluan yang telah disetujui. Sebanyak 3,35 juta dolar AS akan digunakan sebagai dana cadangan.
"Sesuai pasal 70 Undang-Undang perseroan terbatas Nomor 40 tahun 2007," ujar Boy.
Sementara sebesar 101,8 juta dolar AS, atau 30 persen dari laba akan digunakan untuk pembayaran dividen tunai. Jumlah tersebut, ungkap Boy, termasuk dividen tunai interim sebesar 60,77 juta dolar AS yang telah dibayarkan pada 13 Januari 2017.
"Sisanya sebesar 40,30 juta dolar AS akan didistribusikan untuk pembayaran dividen tunai final, kemudian sebanyak 230,20 juta dolar AS akan dimasukkan sebagai laba ditahan," tutur Boy menjelaskan.