Rabu 26 Apr 2017 13:13 WIB

Bappenas: Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5,6 Persen

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi
Foto: pixabay
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meyakini apabila perekonomian global terus membaik, maka pada 2018 mendatang pertumbuhan ekonomi domestik dapat mencapai 5,6 persen.

Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, sejauh ini pihaknya masih optimistis target tersebut dapat tercapai. Namun, Bappenas akan terus memantau perkembangan ekonomi dunia dan domestik sehingga peluang adanya revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi masih terbuka.

"Pokoknya itu sekarang perkiraan terakhir. Namanya perekonomian kan sangat dinamis. Kita melihat perkembangan terakhir, kita masih berharap tahun depan bisa 5,6 persen, tapi kita akan terus update sampai presiden menyampaikan APBN di bulan Agustus nanti," ujar Bambang di Jakarta, Rabu (26/4).

Adapun yang menjadi pertimbangan Bappenas ekonomi dalam negeri akan membaik pada tahun depan adalah kondisi ekonomi global yang saat ini mulai membaik. Dalam Pertemuan Musim Semi IMF dan Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 yang berlangsung di Washington DC, Amerika Serikat pada 20-22 April 2017 lalu, IMF mengkoreksi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2017 dari sebelumnya 3,1 persen menjadi 3,5 persen.

"Pertemuan di Washington kemarin kan ada sentimen perbaikan pada ekonomi dunia yang ditandai dengan perbaikan harga komoditas dan meningkatnya semangat untuk investasi. Jadi ada peluang untuk negara seperti Indonesia untuk memperbaiki kondisi, sehingga kita bisa lebih tinggi dari yang kita alami dalam beberapa tahun terakhir," kata Bambang.

Menurut Bambang, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,6 persen, porsi investasi juga harus digenjot untuk tumbuh dan tidak hanya mengandalkan konsumsi rumah tangga yang selama ini selalu menjadi andalan. Konsumsi rumah tangga sendiri ditargetkan tumbuh 5,3 persen.

"Porsi investasi mau tidak mau harus tumbuh di atas 6 persen, dan itu bisa fokus pada sektor riil, jasa, maupun infrastruktur," ujar Bambang.

Dalam rancangan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2018, pertumbuhan ekonomi 2018 diharapkan dapat mencapai kisaran 5,4-6,1 persen, atau pada titik 5,6 persen. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah fokus pada enam sektor utama yang memiliki sumbangan terbesar terhadap pertumbuhan, yaitu industri pengolahan terutama non migas, pertanian, perdagangan, informasi dan komunikasi, konstruksi, serta jasa keuangan.

Pada 2018, pembangunan difokuskan pada tiga sektor prioritas yang akan ditingkatkan peranannya terhadap pertumbuhan dan penciptaan lapangan pekerjaan yaitu industri pengolahan, pertanian, dan pariwisata. Sementara itu, konsumsi dan investasi tetap harus menjadi pendorong pertumbuhan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement