REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat menyelenggarakan Kongres Ekonomi Umat (KEU) di Hotel Grand Sahid Jaya pada 22-24 April 2017. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) membuka Kongres Ekonomi Umat (KEU) pada Sabtu (22/4) sekitar pukul 13.45 WIB.
Presiden Jokowi mengatakan, saat ini, ekonomi dunia berada di posisi yang tidak sangat baik. Kesulitan ekonomi terjadi di mana-mana. "Tetapi negara kita alhamdulillah. 2016 pertumbuhan ekonomi kita berada pada angka 5,02 persen," kata Jokowi saat pidato pembukaan Kongres Ekonomi Umat, Sabtu (22/4).
Menurutnya, jika dibandingkan dengan negara-negara lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup lebih baik. Selain itu, angka rasio gini atau ketimpangan terus menurun sedikit demi sedikit.
Seperti diketahui, Kongres Ekonomi Umat yang pertama ini mengusung tema Arus Baru Ekonomi Indonesia. Di dalam kongres akan membahas berbagai persoalan. Tujuannya untuk mengembangkan dan menguatkan ekonomi umat. Juga untuk mengatasi ketimpangan ekonomi dan sosial yang terjadi di Indonesia.
Kongres Ekonomi Umat juga diikuti ormas-ormas Islam, perguruan tinggi, pengusaha, praktisi, asosiasi ekonomi, MUI pusat dan MUI tingkat provinsi. Mereka yang jumlahnya sekitar 500 orang menjadi peserta kongres.