REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dan Amerika Serikat (AS) nampaknya akan lebih memperkuat sistem perdagangan bilateral dibandingkan dengan sistem regional yang tergabung dengan negara-negara lain. Hal ini juga dikarenakan AS masih belum sepakat dan cenderung tidak akan melanjutkan untuk membahas kerjasama Trans Pasific Patnership (TPP).
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, berdasarkan hasil pertemuan antara Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla dengan Wakil Presiden AS Michael R Pence, kedua negara cenderung untuk memperkuat kerja sama bilateral.
"Kita akan cenderung bilateral, buat kita tidak masalah," kata Enggartiasto, Kamis (20/4).
Dalam kerja sama ini, kedua negara berjanji untuk berdagang dengan saling menguntungkan. Sistem ini telah digunakan Amerika dengan negara lain, yakni perdagangan secara langsung atau bilateral.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, kerjasama secara Bilateral dengan Amerika memang lebih menguntungkan dibading dengan sistem regional. Termasuk dengan TPP, selama ini Indonesia tidak terlalu berminat untuk ikut dan masih mempelajari kemungkinan turut serta.
"Nanti kita akan berdiskusi dan berunding untuk memberi jalan diskusi serta menyampaikan keinginan posisi masing-masing," kata Darmin. Dalam waktu dekat pun, pemerintah telah menyiapkan tim untuk berdikusi mengenai hal ini