REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Rabu (19/4) besok warga DKI Jakarta akan kembali melakukan pemungutan suara dalam Pilgub DKI Jakarta putaran kedua. Bagaimana dampak Pilgub DKI Jakarta putaran kedua ini terhadap kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Analis Binaartha Reza Priyambada menilai, sebenarnya IHSG tidak ada pengaruh dengan urusan politik. ''Adanya pilgub efeknya sesaat. Sebenernya nggak berpengaruh. Cuma karena pasar mencoba menghubung-hubungkan kondisi pasar modal dengan politik, sehingga terlihat seolah-olah ada pengaruhnya,'' kata Reza, saat dihubungi, Selasa (18/4).
Yang jelas, lanjut dia, selama Pilgub DKI berjalan dengan aman, maka pasar modal akan berjalan normal. Mengenai pelemahan yang terjadi pada Senin (17/4), hal tersebut tidak signifikan.
''Kebetulan kondisi global saat itu sedang kurang baik. Sehingga cenderung berimbas negatif ke IHSG,'' jelas dia.
Direktur Perdagangan dan Keanggotaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Alpino Kianjaya menyatakan, tidak bisa memprediksi sejauh mana pengaruh Pilgub DKI terhadap pergerakan saham. Meski, Alpino menuturkan, tidak ada hubungannya antara aktivitas politik dengan bursa saham.
Apalagi, Alpino mengklaim BEI merupakan bursa efek terbaik di dunia untuk long term growth dan long term investment, yang memberikan return tertinggi. ''Yang penting perekonomian Indonesia. Kita harus optimistis indeks kita all time high,'' kata dia.