Selasa 18 Apr 2017 01:49 WIB

Kuartal I 2017, Kredit BTN Tumbuh 18,71 persen

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Budi Raharjo
 Karyawati melayani nasabah di banking Hall Bank BTN, Jakarta, Kamis (23/3).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Karyawati melayani nasabah di banking Hall Bank BTN, Jakarta, Kamis (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk pada kuartal I 2017 menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 169,69 triliun atau tumbuh 18,71 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Direktur Utama BTN, Maryono menjelaskan, kenaikan pertumbuhan kredit ini didorong kredit perumahan yang mendominasi portofolio pinjaman perseroan atau sebesar 90,35 persen.

Kredit pemilikan rumah (KPR) Subsidi menjadi penyokong terbesar pertumbuhan kredit perumahan Bank BTN. "KPR Subsidi Bank BTN tercatat naik sebesar 29,62 persen yoy. Kredit konstruksi perseroan pun tumbuh 18,44 persen yoy. Kemudian, kredit komersial meningkat 20,57 persen yoy per kuartal I/2017," tutur Maryono dalam paparan kinerja perseroan di Menara BTN, Jakarta, Senin (17/4).

Menurut Maryono, pertumbuhan KPR Subsidi tersebut menjadi bukti komitmen perseroan mendukung program Sejuta Rumah. Per kuartal I/2017, Bank BTN mencatatkan kontribusi sejumlah 271.679 unit rumah dengan nilai Rp 27,44 triliun.

Dari sisi demand, perseroan telah menyalurkan 44.442 unit KPR baik subsidi maupun non subsidi dengan nilai total sebesar Rp 7,24 triliun. Kemudian, dari sisi supply, total nilai proyek yang dibiayai Bank BTN yakni sebanyak 227.237 unit atau setara Rp 20,21 triliun.

Direktur Syariah BTN ONI Febriarto menambahkan, untuk KPR Subsidi Syariah memiliki porsi sebesar 9 persen dari total keseluruhan KPR di BTN. "KPR subsidi syariah sudah tersalurkan untuk 4.400 unit atau Rp 500 miliar. Target akhir tahun sebanyak 14.300 unit atau dengan nilai Rp 1,6 triliun,"kata Oni.

Pertumbuhan kredit dan pembiayaan tersebut juga turut mengerek kenaikan total aset BBTN sebesar 20,12 persen yoy menjadi Rp 214,31 triliun. Perbaikan kualitas kredit pun ditunjukkan dengan perbaikan rasio non-performing loan (NPL) gross  BBTN per 31 Maret 2017 menjadi sebesar 3,34 persen atau menurun dari 3,59 persen di periode yang sama tahun sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement