Senin 17 Apr 2017 14:22 WIB

Cina Dominasi Aktivitas Ekspor dan Impor Indonesia

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Nur Aini
Ekspor-impor (ilustrasi)
Ekspor-impor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan peningkatan ekspor dan impor Indonesia pada Maret 2017. Nilai ekspor naik sebesar 15,68 persen sementara nilai impor meningkat 17,56 persen dibandingkan Februari 2017. Data BPS mengungkapkan, Cina menjadi negara paling aktif dalam perdagangan dengan Indonesia.

Ekspor nonmigas Indonesia pada Maret 2017 ke Cina mencapai 1.782 juta dolar AS. Angka tersebut lebih tinggi dari dua negara lainnya yaitu Amerika Serikat 1.505,6 juta dolar AS dan Jepang 1.264,6 juta dolar AS.

Peranan ketiga negara tersebut mencapai 34,72 persen dalam kegiatan ekspor nonmigas Indonesia. ''Terbesar tetap Cina mencapai 4,69 miliar dolar AS, dengan sumbangan sebesar 12,79 persen selama periode Januari-Maret 2017,'' kata Kepala BPS Suharyanto, di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (17/4).

Selama Januari -Maret, Amerika Serikat berkontribusi ke perdagangan Indonesia sebesar 11,70 persen, India 9,29 persen dan Jepang 9,19 persen. Ekspor yang dilakukan ke Cina antara lain bahan bakar mineral, minyak, dan hewan nabati. Negeri Tirai Bambu tersebut juga ternyata menguasai impor Indonesia. Beberapa negara pengimpor utama termasuk Cina, mengalami peningkatan nilai impor.

Impor Cina naik sebesar 46,45 persen atau senilai 912, juta dolar AS, Korea Selatan 362 juta dolar AS (71,54 persen) dan Jepang 128,9 juta dolar AS  atau 11,41 persen. Sementara, jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, impor Januari-Maret 2014, dari 13 negara utama meningkat 9,33 persen dengan nilai 2.070,2 juta dolar AS.

''Peningkatan ini terutama disumbang oleh Cina 625 juta dolar AS atau 8,77 persen, Korea Selatan 484,4 juta dolar AS, dan Jepang 407,3 juta dolar AS,'' ungkap Suharyanto.

Baca juga: Ekspor Nasional Melonjak pada Maret 2017

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement