Ahad 16 Apr 2017 13:41 WIB

Kemenhub Upayakan Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas

Rep: Novita Intan/ Red: Winda Destiana Putri
Kecelakaan lalu lintas
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kecelakaan lalu lintas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Perhubungan mencatat tahun lalu di Indonesia setiap hari rata-rata ada 72-73 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas jalan. Angka ini dinilai sangat memperhatinkan bagi semua kalangan. 

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Pudji Hartanto meminta semua pihak dapat bertanggung jawab dalam mengatasi permasalahan kemacetan tersebut. "Walau kita (Pemerintah, Dunia Usaha dan Masyarakat) mempunyai tugas berbeda, namun kita tetap bersatu mewujudkan keselamatan transportasi jalan secara bersama-sama," ujarnya di Jakarta, Ahad (16/4).

Upaya ini dilakukan untuk mendukung program Dekade Aksi Keselamatan Jalan RI (2011-2020) yang diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia pada tanggal 11 Juni 2011 dengan tujuan untuk mengurangi tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas jalan sebesar 80 persen pada tahun 2020 dengan tagline 'Saatnya Bertindak'.

Sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ bahwa tujuan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah terwujudnya pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang aman, selamat, tertib, lancar dan terpadu dengan moda angkutan lain, untuk mendorong perekonomian nasional, dan memajukan kesejahteraaan umum.

"Keselamatan jalan tidak mungkin terwujud bila tidak diawali dari kita sendiri, keluarga dan masyarakat, serta lingkungan kerja sampai akhirnya mewujud menjadi budaya dan peradaban bangsa," ujar Pudji.

Dalam Global Status Report on Road Safety (WHO) disebutkan bahwa setiap tahun, di seluruh dunia, tercatat lebih dari 186.000 anak meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Di negara berkembang jumlah anak anak yang meninggal akibat kecelakaan 3 kali lebih banyak daripada di negara maju.

Di Indonesia pada tahun 2016 tercatat lebih dari 20 persen kecelakaan lalu lintas yang terjadi melibatkan anak anak. Melihat fakta di atas sudah selayaknya semua stakeholder menunjukkan kepedulian terhadap permasalahan keselamatan lalu lintas jalan bagi anak-anak di Indonesia.

"Terkait dengan data tersebut, sebagaimana telah sering di sampaikan oleh Menteri Perhubungan untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, berbagai kegiatan telah dilakukan Kementerian Perhubungan yaitu membuat maskot keselamatan jalan zeta (zebra sahabat kita), sosialisasi kepada pelajar, guru dan masyarakat, pembangunan fisik zona selamat sekolah, taman edukatif keselamatan jalan, rute aman dan selamat sekolah, penanganan lokasi rawan kecelakaan, inspeksi keselamatan jalan, serta pelaksanaan pekan nasional keselamatan jalan," ungkap Pudji.

Pudji juga menyampaikan Tips-tips menjadi Pelopor Keselamatan berlalulintas yaitu Tri Siap. "Menjadi Pelopor Keselamatan berlalulintas itu mudah. Dengan konsisten menerapkan Tri Siap. Apa itu Tri Siap? Tri siap itu Satu siap mentaati peraturan lalulintas, Dua siap kondisi fisik pengemudi, Tiga siap kondisi kendaraan," pungkas Pudji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement