Ahad 16 Apr 2017 10:08 WIB

Apple akan Lakukan Pengujian Teknologi Kendaraan tanpa Pengemudi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Budi Raharjo
Logo perusahaan Apple
Foto: AP
Logo perusahaan Apple

REPUBLIKA.CO.ID,KALIFORNIA -- Apple Inc telah mendapatkan izin untuk menguji jenis kendaraan autonomous di Kalifornia. Hal ini seiring dengan ramainya produsen otomotif mengembangkan teknologi kendaraan self-driving.

Izin yang dikantongi oleh Apple tersebut yakni untuk melakukan pengujian tiga kendaraan dan melibatkan enam pengendara atau driver. Dalam beberapa tahun terakhir, Apple telah merekrut puluhan ahli auto untuk membangun teknologi self-driving tersebut.

"Hal ini mengkonfirmasi rumor lama bahwa Apple telah masuk ke dalam ide-ide pengembangan kendaraan autonomous. Mereka tidak membangun mobil, namun perangkat lunak maupun perangkat keras yang terkait dengan teknologi kendaraan autonomous," ujar Presiden Konsultan Theodore & Associates Chris Theodore yang juga mantan wakil presiden Ford Motor dan Chrysler, dilansir Reuters (16/4).

Juru bicara Apple menolak berkomentar langsung terkait hal tersebut. Namun, pada November 2016, perusahaan ini telah mengajukan surat kepada National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) Amerika Serikat untuk kebijakan kendaraan self-driving.

"Perusahaan ini telah melakukan investasi besar-besaran dalam studi pengembangan mesin dan otomatisasi, kami sangat menyambut baik mengenai potensi sistem otomatisasi di berbagai bidang, termasuk transportasi," ujar Director of Product Integrity Appel Steve Kenner beberapa waktu lalu.

Sementara, Chief Executive Apple Tim Cook menyatakan bahwa Apple tidak hanya ingin mengembangkan teknologi smarphone saja, namun juga teknologi kendaraan. Perusahaann lain yang telah mengantongi izin untuk mengembangkan teknologi kendaraan self-driving antara lain Ford Motor Co, Volkswagen AS, Daimler AS, Tesla Motors Inc, dan General Motors Co.

Sejumlah produsen kendaraan menyatakan, mobil dengan teknologi self-driving pertama akan diluncurkan pada 2020 mendatang. Akan tetapi beberapa pengamat otomotif menyatakan bahwa, peluncuran mobil tersebut akan memakan waktu lebih lama karena menghadapi tantangan regulasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement