Jumat 14 Apr 2017 18:37 WIB

Fintech Solusi Ekonomi Inklusi

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Fintech Lending. Ilustrasi
Foto: Google
Fintech Lending. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO dan founder Investree Adrian Gunadi menilai industri Financial Technology (FinTech) merupakan solusi ekonomi inklusif yang lebih efisien.

"Bicara konvensional, memerlukan ekspansi cabang sehingga menjadi tidak efisien," ujarnya kepada Republika, Jumat (14/4).

Untuk itu teknologi menjadi kunci yang dapat mengembangkan ekonomi inklusi. Otoritas Jasa dan Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) menyikapi kehadiran FinTech yang marak setahun ke belakang ini dengan regulasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016 Tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi yang diterbitkan akhir tahun lalu.

Sayangnya sosialisasi ataupun edukasi kepada masyarakat. "Karena ini industri baru, baru setahun ini lah," kata dia.

Hal tersebut menjadi PR bagi para pelaku bagaimana memberi edukasi kepada masyarakat. Sumber Daya Manusia (SDM) di industri FinTech juga diakui Adrian masih minim. Untuk memenuhinya banyak merekrut dari lembaga keuangan yang memang telah berpengalaman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement