Jumat 14 Apr 2017 13:50 WIB

Pemilik Tesla Ingin Akuisisi Ford

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Nidia Zuraya
Tesla
Foto: AP
Tesla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Tesla Motors, Elon Musk, berusaha berekspansi dengan memasuki bisnis mobil listrik. Hal itu dilakukan setelah sekelompok investor di perusahaannya mendesak Musk untuk memperkuat bisnis di perusahan mobil tersebut.

Lima pemegang saham utama, termasuk the powerful California State Teacher’s Retirement System (Calstrs), menyurati Musk pada awal pekan ini untuk memperingati pimpinan Tesla, untuk menyoroti jaringan pribadi atau profesional yang mereka miliki bersama pengusaha 

Surat itu datang hanya beberapa hari setelah Tesla menyusul Ford sebagai perusahaan mobil paling berharga di Amerika Serikat (AS), ketika nilai pasar perusahan hampir menyentuh 49 miliar dolar AS, dibandingkan dengan Ford sebesar 45 miliar dolar AS. Meskipun Ford memproduksi 6,6 juta mobil tahun lalu, jauh dibandingkan dengan Tesla yang hanya 76 ribu. 

Harapan bahwa kendaraan listrik Tesla akan mendominasi transportasi di masa depan, telah terlihat sejak saham Teslavnaik setinggi 312 dolar AS sejak saat itu, dan mendorong nilai perusahaan melampaui 50 miliar dolar AS. 

Namun, Musk yang memiliki sekitar seperlima saham Tesla memberikan pengecualian surat dari investor, dengan membalas melalui akun Twitternya. "kelompok investor ini harus membeli saham Ford. Tata kelola mereka luar biasa,'' ucap Musk, dalam cuitannya seperti dikutip the Telegraph, Jumat  (14/4).

Musk mengaku, sudah mengatakan akan menambahkan anggota yang lebih mandiri selama merger. Dirinya akan segera mengumumkan penambahan anggota tersebut, meski para kelompok investor tersebut tidak ada kaitannya dengan hal itu. 

Calstrs diketahui mendorong tata kelola perusahaan yang baik dengan bergabung bersama Hermes Equity Ownership Services dan CtW Investment. Kedua perusahaan sekuritas itu menguasai hampir 500 triliun dolar AS dari jumlah investasi di Amerika Serikat.

Surat mereka menyerukan agar direktur Tesla dipilih setiap tahun, bukan dengan sistem setiap tiga tahun berjalan. Mereka berharap, sebagai perusahaan dengan status diperdagangkan di publik, struktur dan praktik pemerintahan di tempat pada saat IPO akan berkembang untuk menyelaraskan dengan strategi perubahan perusahaan. 

''Namun, tujuh anggota dewan Tesla sebagian besar tidak berubah sejak sebelum peluncuran IPO," jelas isi surat lima pemegang saham utama.

Tesla baru bergabung dengan bisnis energi terbarukan SolarCity, setelah mengakuisi bisnis yang dijalankan sepupunya yang merugi Lyndon dan Peter Rive.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement