Kamis 13 Apr 2017 04:17 WIB

Sri Mulyani Memberikan Pekerjaan Rumah untuk Kemajuan PLB

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Budi Raharjo
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pidato sambutannya saat menghadiri acara capaian asatu tahun Program Pusat Logistik Berikat (PLB) di Kantor Pusat DJBC, Jakarta, Rabu (12/4).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pidato sambutannya saat menghadiri acara capaian asatu tahun Program Pusat Logistik Berikat (PLB) di Kantor Pusat DJBC, Jakarta, Rabu (12/4).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani mengatakan, implementasi Pusat Logistik Berikat (PLB) dalam kurun waktu satu terakhir sudah cukup bagus namun perlu ditingkatkan. Dalam hal ini, Sri Mulyani memberikan sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta pihak lainnya dalam mewujudkan Indonesia sebagai hub logistik Asia Pasifik.

"Saya ingin memberikan PR (pekerjaan rumah) kepada kalian, kalau ingin jadi hub definisinya apa? Banyak tempat lain yang selama ini klaim menjadi hub seperti Singapura, Hong Kong, dan Shenzen," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (12/4).

Menurut Sri Mulyani untuk mewujudkan mimpi Indonesia sebagai hub Asia Pasifik perlu ditinjau kriterianya apa saja. Misalnya jumlah volume, model bisnis, kesiapan infrastruktur, dan kecepatan pelayanan. Sri Mulyani memberikan tugaa kepada pihak terkait agar selama enam bulan ke depan, mereka membuat kriteria yang jelas untuk menjadi hub logistik internasional Asia Pasifik.

"Bikin kriteria yang jelas, definisi hub ini seperti apa, ke depannya bagaimana, dan aktivitasnya apa," kata Sri Mulyani.

Selain itu, Sri Mulyani juga ingin membuat ukuran kemajuan PLB yang bisa diukur oleh semua pihak. Dia meminta agar PLB membuat roadmap selama lima tahun ke depan agar bisa memetakan barang apa saja yang akan ditampung di PLB tersebut. Sri Mulyani juga meminta semua pihak yang berkaitan dengan PLB untuk melihat kembali data ekspor impor Indonesia sebelum menyusun roadmap tersebut.

Di sisi lain, Sri Mulyani juga menyoroti agar PLB dibangun secara merata dengan sesuai dengan kebutuhan lokasinya. Hal ini sesuai dengan program presiden yakni melakukan pembangunan di daerah perbatasan dan meningkatkannya sebagai pintu gerbang utama bagi Indonesia. "Lihat by location, lokasi mana saja yang masih tertinggal," kata Sri Mulyani.

Selain itu, harus dilihat juga sektor mana saja yang berpotensi untuk masuk di PLB termasuk kesiapan industri. Sri Mulyani menginginkan adanya konektivitas dan kerja sama PLB dalam berbagai bidang, untuk mendukung program-program besar pemerintah. Sri Mulyani berpesan agar momentum ini dapat dijaga dengan baik, serta semua pihak dapat menjaga PLB tetap bersih dan transparan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement