Rabu 12 Apr 2017 04:02 WIB

Nasabah Reksadana Syariah BukaReksa Capai 2.000

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Budi Raharjo
Investasi reksadana
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Investasi reksadana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk reksa dana melalui platform e-commerce terbukti sangat diminati. Hal ini terlihat dari jumlah nasabah yang memiliki produk reksa dana Syariah Mandiri, BukaReksa Pasar Uang, saat ini telah mencapai sekitar 2.000 orang sejak diluncurkan dua minggu lalu.

Direktur Mandiri Manajemen Investasi Endang Astharanti menjelaskan, produk ini merupakan bentuk kerja sama Bukalapak.com, Bareksa dan Mandiri Manajemen Investasi dalam menyediakan produk reksa dana syariah melalui fitur BukaReksa. Sejak dikeluarkan pada 24 Maret 2017 lalu, produk ini telah memiliki nasabah di luar ekspektasi yakni mencapai 2 ribu orang.

"Baru dikeluarkan jumlah nasabah sudah cukup banyak. Ini menunjukkan besarnya minat nasabah pada produk syariah," ujar Endang di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (11/4).

Endang menjelaskan, pihaknya tidak menargetkan dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) yang besar untuk produk reksa dana syariah ini. Sebab, investasi awal untuk produk ini mulai dari Rp 10 ribu. Hingga akhir tahun, mereka menargetkan dana kelolaan hanya sebesar Rp 20 miliar. "Karena memang segmennya sangat ritel, dibukanya saja hanya Rp 10 ribu," kata Endang.

Nantinya dana kelolaan nasabah akan dialirkan pada instrumen obligasi sebesar 60 persen dan 40 persen ditempatkan di deposito. Meskipun memiliki investasi awal yang kecil, namun menurutnya rata-rata imbal hasil (return) yang didapat dari reksa dana pasar uang sebesar enam persen per tahun.

Menurutnya saat ini pasar syariah masih sangat berkembang, seperti deposito syariah yang memberikan imbal hasil yang sedikit lebih tinggi dibandingkan konvensional. "Reksa dana pasar uang, rata-rata 6 persen sudah cukup menarik," katanya.

CEO Bareksa Ady Pangerang menambahkan, pihaknya optimistis bahwa produk ini akan unggul di pasaran. Apalagi dengan kemudahan berinvestasi serta nilai investasi awal yang murah diharapkan dapat mendorong masyarakat kecil juga ikut berinvestasi.

"Dengan investasi yang mudah, dan biaya kecil, masyarakat juga bisa melihat pergerakan investasi mereka di platform ini. Semua keunggulan itu dapat dirasakan masyarakat disini," kata Ady.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement