REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, potensi untuk meningkatkan daya tarik pasar investasi reksadana di Indonesia, khususnya terhadap produk syariah, masih terbuka luas.
Direktur Direktorat Pasar Modal Syariah OJK Fadilah Kartikasasi, mengatakan, produk reksadana syariah sebenarnya telah ada sejak tahun 1997. Meskipun mengalami pertumbuhan, akan tetapi pangsa pasarnya kurang dari 5 persen dari total industri reksadana hingga saat ini.
Adanya produk reksadana syariah yang dapat diakses melalui BukaReksa milik Bukalapak dinilai dapat mendorong inklusi mengenai reksadana syariah. “OJK selaku regulator yang berupaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, menyambut positif untuk setiap inovasi pemanfaatan teknologi untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini membantu kami dalam melaksanakan Roadmap Pasar Modal Syariah Indonesia 2015-2019 agar terwujud," ujar Fadilah dalam peluncuran produk reksa dana syariah bernama Reksadana Syariah Mandiri BukaReksa Pasar Uang di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (11/4).
Produk kerja sama Bukalapak dan Bareksa, bersama dengan Mandiri Manajemen Investasi selaku manajer investasi ini telah mendapat respon positif dari masyarakat sejak diluncurkan di platform pada akhir Maret 2017.