Selasa 11 Apr 2017 08:44 WIB

BSM Tunjuk Toni Eko Boy Subari Jadi Direktur Utama

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nur Aini
Toni Eko Boy Subari Direktur Utama Bank Syariah Mandiri
Foto: Humas BSM
Toni Eko Boy Subari Direktur Utama Bank Syariah Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Syariah Mandiri pada Senin (10/4) menetapkan Toni Eko Boy Subari sebagai direktur utama Bank Syariah Mandiri, menggantikan Agus Sudiarto yang habis periode jabatannya.

Corporate Secretary BSM Dharmawan P. Hadad mengatakan, pada RUPS tersebut pemegang saham juga menetapkan pergantian pengurus lain yakni Achmad Syafei dan Ade Cahyo Nugroho masing-masing sebagai direktur.

"Selain itu, RUPS menetapkan Mulya E. Siregar sebagai komisaris utama dan Dikdik Yustandi sebagai komisaris,"ujar Dharmawan dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (11/4).

Agus Sudiarto diangkat menjadi direktur utama pada 2014, setelah sebelumnya menjabat sebagai Senior Vice President Special Asset Management Bank Mandiri sejak 2010. Sedangkan Direktur Utama yang baru, Toni Eko Boy sebelumnya juga pernah menjabat SEVP Special Asset Management Bank Mandiri.

RUPS diselenggarakan dengan dihadiri Bank Mandiri serta Mandiri Sekuritas sebagai pemegang saham. Adapun susunan Pengurus BSM yang baru adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris:

Komisaris Utama: Mulya E. Siregar

Komisaris: Dikdik Yustandi

Komisaris Independen: Bambang Widianto

Komisaris Independen: Ramzi A. Zuhdi

Direksi:

Direktur Utama: Toni Eko Boy Subari Direktur Kepatuhan: Putu Rahwidhiyasa

Direktur: Achmad Syafei

Direktur: Edwin Dwidjajanto

Direktur: Kusman Yandi

Direktur: Choirul Anwar

Direktur: Ade Cahyo Nugroho

"Selain pergantian pengurus, RUPS menyetujui zakat perseroan sebesar Rp 11,148 miliar. Dan memutuskan penggunaan laba bersih sebesar Rp 100 miliar sebagai cadangan umum dan sisanya sebagai laba ditahan," kata Dharmawan. Selama 2016, BSM mencatatkan laba bersih BSM sebesar Rp 325,41 miliar atau naik 12,38 persen dari periode sebelumnya. BSM menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 55,58 triliun, tumbuh 8,79 persen dari periode yang sama tahun lalu dengan total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 69,94 triliun, meningkat 12,62 persen dari 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement