Sabtu 08 Apr 2017 14:47 WIB

Jokowi: Ujung Barat dan Timur Pulau Jawa Terhubung Jalan Tol Tahun 2019

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Jokowi meninjau pembangunan jalan tol Semarang-Solo.
Foto: Bowo pribadi
Presiden Jokowi meninjau pembangunan jalan tol Semarang-Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Presiden Joko Widodo melakukaan kunjungan ke lokasi pengerjaan jalan tol Semarang- Solo seksi III ruas Bawen- Salatiga, Sabtu (8/4). Hal ini untuk memastikan jalan tol sepanjang 17,5 kilometer ini sudah fungsional untuk mudik Lebaran tahun ini.

Presiden yang didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meninjau dari dekat proses pekerjaan gali timbun di STA 24+400, wilayah Desa Polosiri, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.

Jokowi juga berinteraksi langsung dengan sejumlah petugas kontraktor pelaksana di lokasi ini. Seperti dijelaskan Menteri PUPR sebelumnya, pekerjaan gali timbun di lokasi ini masih menjadi pekerjaan berat guna mengejar target fungsional jalan tol ini.

Usai melihat proses pekerjaan gali timbun ini Presiden menegaskan, telah melihat langsung proses pekerjaan di ruas tol yang sempat bertahun- tahun tak terselesaikan akibat alotnya proses pembebasan lahan.

"Alhamdulillah, tadi sudah saya tanyakan rata- rata di setiap ruas (seksi) sudah 97 sampai 99 persen lahan sudah terbebaskan," ucapnya.

Artinya, jelas Jokowi, di ruas tol Bawen- Salatiga ini tinggal menunggu proses pekejaan konstruksi rampung. Ia berharap pada akhir 2018 nanti Jakarta-Semarang, Semarang- Solo dan Solo- Surabaya sudah tersambung. Setelah itu dilanjutkan ke timur, ruas Surabaya-Banyuwangi tahun 2019 diharapkan sudah selesai.

"Sehingga pulau Jawa nantinya sudah terhubung oleh jalan tol, dari ujung ke ujung," ujarnya.

Presiden juga mengakui problem yang paling berat, misalnya di ruas Bawen-Salatiga ini di wilayah Bawen hingga Tuntang. Karena harus berhadapan dengan bukit- bukit yang masih membutuhkan kerja keras. Khususnya 'pemotongan' dan membawa material tanah untuk menimbun tempat lainnya.

"Hampir 2 juta meter kubik tanah yang harus dipindahkan dan kini masih tersisa 140 ribu meter kubik yang harus segera diselesaikan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement