REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan efisiensi di sektor transportasi untuk dapat meningkatkan daya saing Indonesia. "Memenangkan kompetisi itu, dengan cara apa? Dengan memiliki daya saing tinggi. Oleh sebab itu, semua hal yang berkaitan dengan produk, semua hal yang transportasi baik pelabuhan baik darat udara semua harus efisien," kata Presiden di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (8/4).
Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama (ground breaking) jalur kereta sepanjang 13,5 kilometer yang menghubungkan antara Bandara Adi Soemarmo, Boyolali dengan stasiun Kota Solo.
"Hampir semua negara maju begitu turun dari pesawat, masuk terminal airport, turun lift sudah ada kereta mau ke mana saja ada. Sambungan antarmoda ini yang akan mengefisienkan, memberikan pelayanan kepada masyarakat, pengguna diberikan pilihan mau naik taksi, bis, kereta api ini ada, LRT (light rapid transportation) ada ini. Pilihan ini yang harus disediakan negara agar efisien agar memiliki daya saing," tambah Presiden.
Lihat juga: Jokowi: Perlu Dibangun Budaya Senang Gunakan Transportasi Massal
Persaingan antarnegara, menurut Presiden saat ini sudah sangat sengit apalagi didorong oleh revolusi digital.
"Persaingan antarnegara saat ini sudah sangat sengit sekali, bukan sangat keras lagi, tapi sangat sengit. Keterbukaan revolusi digital juga menyebabkan kita berkejar-kejaran dengan negara lain untuk saling memenangkan persaingan di segala titik baik di industri, perdagangan dan investasi. Dan negara yang memiliki daya saing tinggi dan efisien serta cepat melayani yang akan memenangkan pertarungan," tegas Presiden.
Presiden Jokowi pun bertekad untuk memenangkan persaingan tersebut dengan cara melakukan efisiensi. "Kita efisien penggunaan apa pun, terutama anggaran kalau tidak bebani APBN. (Pembangunan jalur kereta) ini juga tidak dikerjakan APBN saja, kerja sama BUMN, semua daerah. Kalau kerjanya tidak terpadu akan mundur-mundur terus," ungkap Presiden.