Rabu 05 Apr 2017 06:38 WIB

Chairul Tanjung Bicara Ketimpangan dan Risiko E-Commerce di Masa Depan

Rep: eko supriyadi/ Red: Budi Raharjo
Chairul Tanjung
Foto: Republika/ Wihdan
Chairul Tanjung

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengusaha Chairul Tanjung, berbicara mengenai ketimpangan yang terjadi di depan mata. Ia mengatakan, tidak ada korelasi antara Pasar Tanah Abang dengan Pasar Modal.

Ia mencontohkan, Pasar Tanah abang mengeluh pasar mereka turun, di mana penjualan tidak sebaik tahun sebelumnya, sementara bursa saham terus mencetak rekor. ''Ini salah satu ketimpangan nyata,'' kata Chairul Tanjung, dalam diskusi Menuju Ketangguhan Indonesia, di Kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (4/4).

Menurut pria yang akrab disapa CT ini, telah terjadi akumulasi aset kepada penguasa kapital itu sendiri. Modal yang semakin lama terus membesar, terbagi ke dalam jumlah besar, sehingga modal tersebut makin kecil.

Selain itu, CT menuturkan, masyarakat Indonesia bangga dengan perkembangan e-commerce. Namun, ia mengungkapkan, ketika e-commerce semakin kuat di Indonesia, maka pedagang kaki lima dan pedagang kecil di Indonesia akan habis.

''Itu akan mengakibatkan tambahnya ketimpangan dan unemployment. Mereka yang tadinya bekerja jaga warung, akhirnya tidak bisa jualan lagi,'' jelas CT.

Sebab, kata dia, harga penjualan dari e-commerce lebih rendah dari pedagang normal. Sehingga hal ini bisa menjadi masalah besar di kemudian hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement