REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan stok bahan pokok menjelang puasa dan Lebaran dalam kategori aman. Tim Kementerian Perdagangan, kata dia, akan turun ke seluruh provinsi demi memastikan hal tersebut.
Kemendag, lanjut dia, juga mengundang para distributor untuk memantau kebutuhan bahan pokok di lapangan. "Kita akan sosialisasikan ketentuan yang sudah kita keluarkan, bahwa mereka (distributor) wajib lapor, termasuk wajib lapor gimana stoknya," kata Enggar di Kantor Kemendag, di Jakarta, Senin (3/4).
Mengenai harga, Enggar menjelaskan pemerintah sudah menetapkan harga acuan melalui toko retail modern. Harga di toko retail tersebut menjadi patokan bagi semuanya. "Mereka tidak boleh menjual di atas harga yang ditetapkan," ujarnya.
Enggar menuturkan ketentuan tersebut segera diberlakukan. Saat ini ada tiga bahan pokok yang menjadi fokus di antaranya gula, daging, dan minyak goreng.
Menurutnya pemerintah telah menambah stok daging mengantisipasi kebutuhan jelang puasa dan Lebaran. Izin impor daging juga sudah dikeluarkan. "Artinya gini, kita tinggal teknisnya saja dilakukan oleh mereka. Oleh Bulog. Persetujuannya dari kementan, perdagangan, bumn, kita berikan untuk mereka. Jadi tidak ada kekhawatiran kekurangan stok," paparnya.
Sebelumnya, Enggar mengatakan harga minyak goreng curah akan ditekan dari harga rata-rata saat ini Rp 11.200 menjadi Rp 10.500 per liter. Sementara untuk harga gula, pihaknya sudah berbicara dengan beberapa pengelola pabrik gula dan distributor, agar harga nasional bisa turun dari Rp 13.697 menjadi Rp 12.500 per kilogram.