REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Jawa Barat (Jabar) Juda Agung mengatakan BI Jabar menyiapkan Rp 3,75 triliun uang baru NKRI Tahun Emisi 2016 yang akan diedarkan 2017. Hingga Maret ini jumlah uang Rupiah TE 2016 yang telah diedarkan KPw Bl Provinsi Jawa Barat adalah sebesar Rp 900 miliar.
"Sejauh ini yang sudah beredar sekitar Rp 900 miliar di macam-macam outlet. Selain standar dari loket perbankan, kita menyebarkan lewat kas keliling ke masyarakat," kata Juda usai penandatanganan kerjasama penukaran uang dengan perbankan di Kantor BI Jabar, Kota Bandung, Jumat (31/3).
Juda mengatakan BI berupata menjangkau seluruh daerah pelosok dalam mendistribusikan uang rupiah yang dilakukan melalui kerja sama dengan Perbankan (Program Bl Jangkau). Bank Indonesia terus melakukan distribusi uang Rupiah NKRI TE'2016 secara bertahap kepada seluruh Perbankan sehingga masyarakat dapat menukarkannya secara langsung kepada Perbankan.
Ia menyebutkan rata-rata masyarakat lebih banyak menukr pecahan besar sepeti Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Ia berharap dengan kerjasama perbankan maka distribusi uang NKRI bisa menyeluruh bahkan hingga ke pelosok.
Uang NKRI ini juga dikatakannya juga disiapkan untuk penukaran jelang lebaran. Namun tidak menutup kemungkinan jumlah ketersediaan uang baru akan ditambah seiring dengan meningkatnya minat penukaran uang. "Kita plafonkan segitu (Rp 3,75 triliun). Kalau kurang karena tambahan permintaan kita akan selalu penuhi," ujarnya.
Ia menambahkan berdasarkan cahflow periode Januari-Maret 2017 diketahui bahwa KPw. BI Provinsi Jawa Barat mengalami kondisi net inflow Rp9,27 triliun atau dengan jumlah inflow sebesar Rp 15 triliun dan outflow Rp5,76 triliun. Sedangkan untuk pemusnahan uang periode tersebut sebesar Rp8,45 triliun.
KPw Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat juga terus melakukan kegiatan edukasi ciri keaslian uang NKRI kepada stakeholders di setiap lapisan masyakarat. Diharapkan uang NKRI TE 2016 dapat diterima dan digunakan disemua kalangan masyarakat di Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta sehingga meningkatkan kegiatan perekonomian yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dan Nasional.