REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Menuju era digital, Alfamart membuat terobosan berupa Alfamind. Aplikasi berbasis augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) yang memungkinkan pelaku usahanya memiliki toko sendiri di ponsel pintarnya. Terobosan baru ini dijelaskan langsung oleh Virtual Manager General Manager Alfamart Viendra Primadia pada acara Rembuk Republik di Auditorium Green Office Park 9, Tangerang Selatan, Banten, pada Kamis (30/3) siang.
"Alfamind ini merupakan kombinasi dari Alfacart dan Alfamart. Alfacart merupakan e-commerce dan Alfamart adalah toko aslinya," ujar Viendra.
Ia menjelaskan perbedaan Alfacart dengan Alfamind. Di mana keduanya merupakan produk yang sama-sama berbasis internet. "Kalau Alfacart itu yang aktif pembelinya. Di Alfamind, kita bisa punya toko sendiri berbentuk AR. Jadi, kita bisa mengakses toko di manapun," kata Viendra.
Teknologi ini, menurutnya lagi, dapat memudahkan seseorang untuk menjadi entepreneur. Dengan modal Rp 100 ribu, para pemodal akan diberikan kartu tanda pemilik toko Alfamind. Dari kartu tersebut, pemiliknya apat menggunakan aplikasi Alfamind untuk mengakses toko yang ia buat. Bisa dilakukan dengan cara memindai kartu itu dengan ponsel pintar. Viendra juga mengatakan, UMKM (usaha mikro kecil menengah) juga dapat terbantu dengan adanya Alfamind. Mereka bisa menjual barangnya di sini.
Sambil menunjukkan bagaimana cara kerja Alfamind, ia menuturkan, yang dijual di dalam toko ini tidak hanya sembako saja. Tetapi juga barang-barang lain yang dijual di ecommerce pada umumnya. Seperti properti, perhiasan, pakaian, dan lainnya.
Menurutnya, Alfamart memang sejak pertama kali berdiri sudah mengedepankan inovasi teknologi pada visi-misinya. Oleh sebab itu, ia yakin dengan kesiapan Alfamart menyongsong era digital. "Kalau kita tidak mengikuti perkembangan teknologi, akan habis kita. Sudah ada contoh perusahaan sejenis yang sudah lama buka tapi terpaksa tutup karena kalah dengan teknologi," kata dia.