Kamis 30 Mar 2017 22:30 WIB

Mentan Respons Turunnya Harga Telur

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Pekerja mensortir telur ayam untuk dikirim ke warung-warung di agen penjualan telur Agung Jaya, Menteng Atas, Jakarta, Ahad (26/3).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja mensortir telur ayam untuk dikirim ke warung-warung di agen penjualan telur Agung Jaya, Menteng Atas, Jakarta, Ahad (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman merespons keluhan peternak ayam di Kabupaten Blitar terkait rendahnya harga jual telur di pasaran. Rendahnya harga jual telur di kisaran Rp 14.200 per kilogram membuat peternak ayam di Kabupaten Blitar mengalami kerugian. 

"Kami akan minta Dirjen turun untuk sinergi dengan Perdagangan, ini persoalan suplai. Memang inilah sulitnya, harga naik konsumen ribut, harga turun produsennya. Kami harus tetap menjaga keseimbangan," tutur Amran usai mengisi Kuliah Umum di Universitas Sebelas Maret (UNS) pada Kamis (30/3) siang. 

Sementara itu terkait naiknya harga jagung sebagai pakan ternak di kisaran Rp 4.400 per kilogram yang juga dikeluhkan petani, Amran mengatakan Kementan telah mengintruksikan bulog untuk mengeluarkan stok jagung dengan harga murah bari petani. 

"Jangan sampai seperti di Banten, katanya harga (Jagung)  empat ribu, ternyata dia ribu. sekarang mau berapa saja jagung kita sudah disiapkan di bulog, harganya tiga ribu, stoknya banyak. silakan minta saja, kami sudah intruksikan bulog," tuturnya. 

Rendahnya harga jual telur ditingkat peternak telah terjadi sejak akhir tahun lalu. Di Kabupaten Blitar dengan harga telur yang dijual sebesar Rp 14.200 per kilogram membuat peternak mengalami rugi sekitar Rp 2000 rupiah per kilogramnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement