Rabu 29 Mar 2017 15:14 WIB

Sandiaga Uno: Pengusaha Besar Muslim Harus Kolaborasi dengan Pemula

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Nur Aini
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menunjukkan Kartu Jakarta Sehat (KJS) kepada warga Joglo, Jakarta Barat, Selasa (28/3).
Foto: Antara/Atika Fauziyyah
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menunjukkan Kartu Jakarta Sehat (KJS) kepada warga Joglo, Jakarta Barat, Selasa (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu majalah ternama di Indonesia dan Asia, Globe Asia baru-baru ini memberitakan 150 orang terkaya di Indonesia. Dari jumlah tersebut, hanya ada 24 pengusaha dari kalangan Muslim, salah satunya Sandiaga Uno. Jumlah tersebut dinilai jauh dari kata ideal.

Menurut Sandiaga, pengusaha Muslim harusnya bisa lebih banyak lagi. Salah satu caranya, kata dia, adalah kolaborasi sekaligus membangun jejaring antara pengusaha besar dan menengah sampai pemula. Para pengusaha menengah dan pemula Muslim harus diberi kesempatan dan akses agar masuk dalam jajaran pengusaha besar di Indonesia.

"Harus ada sinergi sama pengusaha menengah sampai pemula. Menurut saya yang sangat penting adalah bagaimana memberi akses kepada mereka. Jangan mereka hanya diberikan bisnis kecil," kata dia di Jakarta, Rabu (29/3).

Sandi mengatakan, jejaring dan akses permodalan ini adalah kunci untuk menaikkan mereka menjadi pengusaha papan atas. Berangkat dari pengalaman dirinya, Sandi mengaku, dua hal tersebut harus dibantu oleh pihak lain. Di sinilah peran penting kolaborasi dan berjejaring di antara sesama pengusaha Muslim.

Di sisi lain, kata cawagub DKI ini, pengusaha yang ingin naik kelas juga harus terus meningkatkan skill mereka. Tiga faktor dari dua sisi ini diyakini akan mampu mendongkrak pengusaha Muslim yang selama ini banyak bergelut di skala kecil maupun menengah bisa naik tingkat menjadi pengusaha besar. "Tiga itu kunci untuk mengangkat jumlah pengusaha Muslim di Indonesia," ujar pria yang kekayaannya hampir 1 juta dolar AS ini.

Dia menambahkan, program OK OCE yang digagasnya adalah salah satu upaya untuk mencapai hal tersebut. Hal itu dibarengi dengan gerakan ekonomi syariah yang sedang dikembangkannya. Jika berjalan lancar, Sandi yakin 10 hingga 15 tahun ke depan akan lahir pengusaha-pengusaha baru, terutama pengusaha-pengusaha Muslim.

"Dengan OK OCE dalam 10 sampai 15 tahun dan dengan gerakan ekonomi syariah yang sekarang kita kembangkan, saya yakin jumlah pengusaha yang kebetulan memeluk agama Islam akan lebih banyak," katanya.

Sandi meyakini, bertambahnya jumlah pengusaha besar dari umat Islam akan mempersempit jurang kesenjangan yang sekarang sedang menganga. Ia beralasan, mayoritas penduduk di Indonesia adalah beragama Islam, sehingga semakin banyak pengusaha Muslim maka kesejahteraan ekonomi umat Islam akan meningkat. "Pasti akan lebih dipersempit (kesenjangan). Itu kebangkitan era pengusaha pemula, ekonomi baru dan pengusaha berbasis syariah," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement