REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Libur Hari raya Nyepi digunakan oleh masyarakat untuk berlibur dengan keluarga. Di Yogyakarta okupansi Kereta Api (KA) di wilayah daerah operasional (Daop) VI Yogyakarta mengalami lonjakan signifikan saat libur Nyepi, Selasa (28/3).
Menurut Manajer Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta Eko Budiyanto, saat libur Nyepi okupansi atau tingkat keterisian KA di Yogyakarta naik 25 persen. "Pada hari biasa okupansi KA hanya sekitar 75 persen saja, namun saat libur Nyepi ini bisa mencapai 100 persen," ujarnya, Selasa (28/3).
Bahkan untuk mencukupi kebutuhan lonjakan penumpang KA saat libur Nyepi ini pihaknya mengoperasikan dua rangkaian kereta api tambahan. Rangkaian Kereta Argo Dwipangga dan Argo Lawu telah mereka siapkan sebelumnya. KA tambahan ini bahkan telah beroperasi sejak Sabtu (25/3) hingga liburan Nyepi usai. "Semua rangkaian penuh," ujarnya.
Meski lonjakan penumpang signifikan namun menurut Eko keterisian KA ini akan kembali normal pada rabu (29/3) besok.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta, Istidjab Danunagoro mengungkapkan, pada liburan kali ini, tingkat okupansi hotel di Yogya mengalami kenaikan signifikan. Secara rata-rata tingkat okupansi hotel di Yogya naik 15 persen, dimana keterisian kamar hotel paling banyak terdapat di daerah Ring I atau sekitar Malioboro.
"Di Ring I keterisian bisa mencapai 80 persen, sedangkan Ring II dan III mencapai 70 persen dan di pinggiran juga naik sekitar 15 persen," katanya. Peningkatan okupansi hotel di Yogya akan melonjak signifikan pada libur lebaran nanti dan akhir tahun.