REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) bisa menjadi solusi untuk melakukan pemerataan ekonomi. Peningkatan pengusaha muda di daerah diyakni mampu mendongkrak perekonomian secara merata.
"Yang akan menjadi pegangan ini adalah Himpi. Karena banyak pengusaha muda yang terus bermunculan," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rakernas ke-16 HIMPI di Ritz Carlton, Senin (27/3).
Meski demikian, Presiden Jokowi mengingatkan agar setiap anggota Hipmi bisa ikut dalam era persaingan. Jangan karena kedekatan dengan pemerintahan atau pejabat tertentu, kemudian meminta jatah dalam sebuah proyek.
Jokowi mengklaim bahwa dirinya menganut mahzab persaingan. Jadi semua harus ikut berkompetensi dan masuk seleksi sehingga menghasilkan sesuatu yang memang berkualitas.
Untuk meningkatkan kinerja pengusaha, pemerintah fokus dalam melakukan pembangunan infrastruktur dan fasilitas penunjang seperti proyek listrik 35 ribu megawatt (mw). Harapannya semua proyek ini mampu dijadikan pondasi para pengusaha mengembangkan perekonomian bangsa.
Jokowi juga mengingatkan bahwa pada 2045 Indonesia diprediksi akan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia. Pada tahun tersebut, jumlah penduduk diperkirakan mencapai 309 juta jiwa dengan pertumbuhan ekonomi berkisar antara enam persen. Produk domestik bruto (PDB) ditaksi mencapai angka 9,1 triliun dolar AS, atau sekitar Rp 120 ribu triliun.
Untuk mencapai hal tersebut, maka dibutuhkan peran generasi muda dan para pengusaha muda. "Jadi saya titip ini semua ke anak-anak muda termasuk dengan siswa-siswi SMA, dan yang ada di perguruan tinggi," paparnya.